Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Institute Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, Bank Indonesia (BI) masih akan menaikkan bunga acuannya sebesar 50 basis points (bps) hingga akhir tahun. Hal itu dilakukukan untuk meredam outflow.
Menurut Bhima, tekanan terhadap nilai tukar rupiah masih besar. Apalagi, The Fed diperkirakan menaikkan bunga acuan dua kali lagi hingga akhir tahun. "Kalau BI konsisten pre emptives, maka bunga acuan akan naik sebelum FOMC September dan Desember 2018," kata Bhima kepada KONTAN, Minggu (5/8).
BI telah melakukan berbagai kebijakan moneter untuk meredam gejolak kurs rupiah. Jika berbagai berbagai terobosan tidak dilakukan BI sama sekali, Bhima bilang, mungkin rupiah akan menembus level Rp 14.700 per dollar AS.
"Memang untuk menarik dana asing perlu waktu," tambahnya. Namun, dengan menaikkan bunga acuan 50 bps lagi ditambah intervensi melalui cadev, Bhima memperkirakan kurs rupiah akan ada di level Rp 14.450-Rp 14.550 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News