kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BI catat surplus operasional Rp 21,69 triliun hingga September 2021


Sabtu, 27 November 2021 / 13:47 WIB
BI catat surplus operasional Rp 21,69 triliun hingga September 2021
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir September 2021, Bank Indonesia (BI) mencatat surplus operasional Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2021 sebesar Rp 21,69 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, surplus operasional tersebut ditopang oleh penerimaan operasional yang masih lebih besar daripada pengeluaran operasional.

“Total penerimaan operasional sebesar Rp 21,63 triliun atau mencapai 78,11% dari ATBI 2021 yang sebesar Rp 27,69 triliun dan total pengeluaran operasional sebesar Rp 7,006 triliun atau mencapai 57,26% dari target ATBI 2021 Rp 12,23 triliun,” tutur Perry, seperti dikutip Sabtu (27/11).

Perry memerinci, dari penerimaan operasional hingga September 2021, penerimaan terbesar datang dari hasil pengelolaan aset valas yang tercatat Rp 21,63 triliun.

Dengan total tersebut, berarti penerimaan dari pengelolaan aset valas tersebut sudah mencapai 78,11% dari target penerimaan dalam ATBI 201 yang sebesar Rp 27,69 triliun.

Penerimaan lainnya datang dari operasional kegiatan pendukung yang tercatat Rp 8 miliar atau mencapai 33,85% dari target yang sebesar Rp 23 miliar serta penerimaan administrasi yang mencapai Rp 55 miliar atau sudah melebihi target yang sebesar Rp 33 miliar.

Dari sisi pengeluaran operasional, pengeluaran operasional terbesar tercatat pada gaji dan penghasilan lainnya yang sebesar RP 2,99 triliun atau mencapai 72,58% dari target dalam ATBI 2021 yang sebesar Rp 4,13 triliun.

Baca Juga: Per akhir September 2021, realisasi anggaran BI surplus US$ 21,11 triliun

Kemudian disusul dengan pengeluaran logistik sebesar Rp 1,11 triliun atau mencapai 72,10% dari target akhir tahun yang sebesar RP 1,54 triliun.

Pengeluaran lainnya adalah manajemen sumber daya manusia (SDM) sebesar Rp 755 miliar atau baru mencapai 25,02% dari target yang sebesar Rp 3,01 triliun.

Kemudian ada pengeluaran dalam penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung yang mencapai Rp 794 miliar atau 59,10% dari target yang sebesar Rp 1,34 triliun.

Pengeluaran untuk program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM tercatat Rp 518 miliar atau baru 55,36% dari target dalam ATBI yang sebesar Rp 935 miliar.

Terakhir, hingga akhir September 2021, BI mengeluarkan anggaran untuk menyetor pajak sebesar Rp 828 miliar atau 85,65% dari target dalam ATBI 2021 yang sebesar Rp 967 miliar.

Ke depan, BI memperkirakan anggaran operasional pada tahun 2021 mencetak surplus Rp 16,94 triliun. Ini terdiri dari prognosa penerimaan tahun 2021 yang sebesar Rp 28,545 triliun dan pengeluaran sebesar Rp 11,60 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×