Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
“Dihitung dari strandar deviliasi dan volatilitas yang jauh lebih rendah. Dulu kita yang volatile, sekarang stabil ini bagus untuk sektor riil. Karena biasanya, yang ditanya investor asing salah satunya kurs” kata David, Kamis (31/10)
Meski demikian untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan FDI, David mengatakan BI perlu melakukan pendalaman pasar. Misalnya dengan membuat hedging di sistem keuangan yang bisa membantu investor dalam jangka panjang di mana membutuhkan kepastian kurs rupiah.
Sepengetahuan David, investor asing biasanya memiliki aturan dari korporasi mereka dalam menanamkan investasi ke sebuah negara harus ada hedging-nya.
Baca Juga: BI mencatat likuiditas perekonomian bulan September 2019 kembali melambat
Asal tahu saja Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal III-2019 ini mencapai Rp 205,7 triliun atau tumbuh sebesar 18,4% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 yang sebesar Rp 173,8 miliar.
Bila dirinci realisasi penanaman modal asing (PMA) berkontribusi paling tinggi yakni 51,04% atau setara dengan Rp 105 triliun. Beda tipis sumbangsih realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di level 48,96% sama dengan Rp 100,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News