Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia berjanji akan mengawasi derasnya dana asing yang masuk ke Tanah Air. Bank Indonesia mencatat, hingga 25 Juli, dana asing yang masuk mencapai Rp 128 triliun.
"Juni, inflow Rp 102 triliun. Juli Rp 128 triliun, ini lebih tinggi dari 2015 dimana inflow hanya Rp 55 triliun via pasar Surat Berharga Nasional dan instrumen BI," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, Rabu (27/7).
Menurut dia, kondisi eksternal dan internal Tanah Air menyumbang faktor derasnya dana asing. Faktor eksternal misalnya, pemulihan ekonomi global yang belum sekencang prediksi, atau Brexit yang menyisakan ketidakpastian.
Di sisi lain, kondisi ekonomi Indonesia cukup baikl. "Inflasi terjaga sesuai target 4% plus-minus 1% mengarah 3%, juga neraca perdagangan dan defisit anggaran transaksi berjalan terjaga sehingga terjadi inflow," kata Agus.
Selain itu, kebijakan terbaru pengampunan pajak atau tax amnesty juga mendorong optimisme pasar terhadap ekonomi Indonesia.
Dana repatriasi atau yang pulang ke Tanah Air kini menjadi perhatian Bank Indonesia. Agus bilang, tantangannya adalah mengalirkan dana tersebut ke sektor riil agar perekonomian tidak overheat atau bubble.
Sekadar informasi, pemerintah menargetkan, pendapatan negara dari tax amnesty mencapai Rp 165 triliun. "Sekarang, kita akan amati dampak proses ini," kata Agus.
Tax Amnesty, menurut Agus, merupakan momentum industri keuangan Indonesia juga yang saat ini masih dangkal untuk memperkuat diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
