Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi surplus neraca transaksi berjalan pada tahun 2021.
Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, transaksi berjalan di tahun ini bisa surplus di kisaran 0,3% Produk Domestik Bruto (PDB).
Hanya saja, Perry tetap membuka kemungkinan bahwa neraca transaksi berjalan dapat kembali defisit. Namun, dalam hitungannya, defisit pun tergolong mini, yakni di kisaran 0,5% PDB.
Kinerja transaksi berjalan yang baik ini didorong oleh perkirakan perbaikan transaksi berjalan pada kuartal IV-2021. Hal tersebut didorong oleh surplus neraca perdagangan barang yang berlanjut.
Baca Juga: BI: Suku Bunga AS Baru Akan Naik di Semester II-2021
“Neraca perdagangan November 2021 mencatat surplus sebesar US$ 3,5 miliar, didukung oleh kinerja ekspor komoditas utama seperti batubara, besi dan baja, dan kimia organik,” jelas Perry, Jumat (17/12).
Selain itu, surplus neraca perdagangan pada bulan lalu juga merupakan surplus ke 11 di sepanjang tahun berjalan.
Sayangnya, terdapat penyesuaian aliran modal asing di pasar keuangan domestik, yang tercermin dari investasi portofolio yang mencatat keluarnya arus modal asing (net outflow) sebesar US$ 2,3 miliar pada periode Oktober 2021 hingga 14 Desember 2021.
Ke depan, Perry memperkirakan neraca transaksi berjalan pada tahun depan akan berpotensi mencetak defisit kecil di kisaran 1,1% PDB hingga 1,9% PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News