kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BI 7-day reverse repo rate diperkirakan tetap


Selasa, 14 Februari 2017 / 20:06 WIB
BI 7-day reverse repo rate diperkirakan tetap


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dalam dua hari ke depan, Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan arah kebijakan moneter ke depan.

Menurut Ekonom Permata Bank Josua Pardede, BI 7-Day Reverse Repo Rate diperkirakan akan dipertahankan di level saat ini, yakni 4,75%.

“Mempertimbangkan tren kenaikan inflasi yang sudah terlihat pada inflasi Januari yang tercatat 0,97% mom atau 3,49%, yang cenderung di atas perkiraan,” katanya kepada KONTAN, Rabu (14/2).

Menurut dia, suku bunga acuan BI dipertahankan untuk menjaga stabilitas harga atau inflasi sedemikian rupa sehingga akan tetap mendukung daya beli masyarakat.

Namun demikian, Josua mengatakan selain risiko tekanan inflasi domestik, BI juga perlu menjaga stabilitas rupiah serta mengantisipasi dampak ketidakpastian pasar keuangan global di tengah kebijakan-kebijakan ekonomi AS

“Khususnya kebijakan terkait pajak, yang turut mendukung pemulihan ekonomi AS, serta menjaga ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang pada akhirnya mendorong penguatan dollar AS,” ujarnya.

Adapun, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4Q16 cenderung <5%, ia mengatakan bahwa ruang pelonggaran suku bunga acuan BI untuk memacu ekonomi domestik pada tahun ini cenderung terbatas dengan mempertimbangkan tren kenaikan inflasi serta ketidakpastian global.

Sealing Josua, Ekonom SKHA Institute Eric Sugandi memprediksi BI 7-Day Reverse Repo Rate akan bertahan di 4,75% bulan ini akibat tekanan inflasi masih tinggi di kuartal pertama 2017 dan faktor eksternal masih beresiko pada tekanan kepada Rupiah

“Misalnya arah kebijakan Trump yang makin proteksionis, yang berpotensi ganggu kinerja ekspor, dan kemungkinan US FFR naik di kuartal 1/2017,” ucapnya

Ke depannya, Eric masih melihat bahwa ada sedikit ruang BI untuk memangkas BI 7 day RR rate sebanyak 25bps ke 4.50% di kuartal dua 2017, ketika tekanan inflasi berkurang karena masa panen yang diperkirakan akan jatuh pada April 2017

“Namun seandainya tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini, saya memprediksi BI 7 day RR Rate bertahan flat di 4.50% dan tidak naik,” katanya.

Senada dengan Josua dan Eric, Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistyaningsih mengatakan bahwa suku bunga BI masih bisa tetap untuk RDG pada Februari 2017 ini. “Ke depan tergantung pada angka inflasi dan kepastian The Fed atau kondisi eksternal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×