Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Masalah ketidakjelasan batas wilayah antara negara tetangga sudah mulai bisa terpecahkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintah Singapura berencana menandatangani nota kesepahaman mengenai batas wilayah.
Perjanjian tersebut akan ditandatangani pada hari Selasa (2/9) di Singapura. SBY memang dijadwalkan akan terbang ke negeri singa itu bersama rombongan, dan melakukan sejumlah pertemuan bersama presiden Singapura dan Perdana Menteri Singapura.
Menurut menteri luar negeri Marty Natalegawa batas wilayah yang akan ditandatangai adalah bagian timur Singapura. Di bagian ini sebetulnya ada dua segmen, namun yang baru akan ditandatangani hanya segmen pertama.
Adapun segmen kedua masih memerlukan proses pembicaraan, karena tidak hanya melibatkan negara Singapura tetapi juga melibatkan negara malaysia. "Perjanjian kali ini merupakan langkah awal untuk mencapai kesepakatan di segmen kedua," ujar Marty, Senin (1/9).
Sementara itu staf khusus kepresidenan bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah menambahkan, dalam kesepakatan ini tidak akan mengubah luas wilayah Indonesia. Meskipun Singapura selama ini aktif melakukan reklamasi pantai, sehingga luas wilayah daratnya bertambah.
Namun demikian, Teuku menegaskan dengan ditandatanganinya perjanjian ini akan semakin memperjelas wilayah lau Indonesia. Dengan begitu akan mempermudah menentukan lokasi pergerakan kapal di perairan.
Selama ini, masalah perbatasan sering menimbulkan konflik di antara kedua negara. Bukan hanya dengan Singapura Indonesia juga sering terlibat konflik dengan negara tetangga lain seperti Malaysia.
Sebagai informasi perjanjain antara Indonesia-Singapura telah berjalan cukup panjang. Titik awal perjanjian ini dimulai tahun 2009 lalu, saat itu baru disepakati perbatasan bagian barat Singapura.
Menurut pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwono kesepakatan akan lebih memperjelas batas wilayah. Selain itu juga konflik atau sengketa batas wilayah yang bakal berkurang bakal membuat semakin harmonis kedua negara.
Apalagi, dalam waktu yang tidak lama hubungan ekonomi antar negara yang berada di kawasan Asia tenggara akan semakin gencar. Dengan begitu, bila kepastian soal hukum batas wialayh sudah tegas, kerjasama ekonomi atau perdagangan akan lebih mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News