Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, di kantor DPP Nasdem. Namun mengatakan pertemuan tersebut hanya untuk berbagi ide tentang kondisi permasalahan bangsa ke depan.
Ketika wartawan menanyakan mengenai pencalonannya sebagai cawapres, ia membantahnya. Sebab, kata dia, kedatangannya ke kantor Nasdem dilakukan secara pribadi, bukan atas nama Partai Kebangkitan Bangsa.
"Soal saya menjadi kandidat cawapres, itu tidak masuk dalam pembahasan hari ini. Karena itu Nasdem pun berperilaku sama seperti PKB yang selaku partai penyangga koalisi menyerahkan keputusan itu sepenuhnya kepada partai pimpinan koalisi, yakni PDIP, beserta Ibu Megawati dan tentunya Pak Jokowi selaku capresnya," kata Mahfud, Rabu (30/4).
Menurut Mahfud sebelumnya ia memang sudah memiliki hubungan yang baik dan dekat dengan Surya Paloh jauh sebelum ia menjabat sebagai Ketua MK. Sayangnya kata dia, relasi tersebut tidak banyak terliput media.
Pertemuan Mahfud MD dengan Surya Paloh menghasilkan beberapa kesimpulan dalam menatap situasi kenegaraan ke depan. "Pertama, kita perlu mengevaluasi masa lalu kita yang agak kelam. Kita masih belum mampu menyelesaikan persoalan konkret. Hal ini kami diskusikan menjadi bentuk restorasi Indonesia yang sejalan dengan apa yang dibawa Nasdem," ujar Mahfud MD.
Adapun pembahasan tersebut juga mengusung isu penting yang diagendakan Mahfud yakni industrialisasi dan kapitalisasi politik. Dimana kondisi politik Indonesia saat ini bukan mengedepankan ide-ide kebangsaan, tetapi industri. Sehingga saat ini pemilu bukan dijadikan arena mencari pemimpin, tetapi hanya unsur transaksi. “Ini ke depan harus diperbaiki,” kata Mahfud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News