CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bertemu presiden Prancis, Jokowi apresiasi kerja sama pertahanan


Sabtu, 30 Oktober 2021 / 20:25 WIB
Bertemu presiden Prancis, Jokowi apresiasi kerja sama pertahanan
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Roma, Italia, Sabtu (30/10).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Roma, Italia. Jokowi mengapresiasi kemajuan kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Prancis. Perjanjian kerja sama tersebut telah dilakukan pada bulan Juni lalu.

"Presiden Macron, di pertemuan kali ini saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, saya menyambut baik kemajuan kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Perjanjian kerja sama pertahanan oleh Menteri Pertahanan kedua negara ditandatangani bulan Juni lalu," ujar Presiden Joko Widodo.

Jokowi bilang perjanjian tersebut juga harus membuka ruang bagi kerja sama yang strategis termasuk produksi bersama. Ia menyebut, investasi Prancis pada industri alutsista di Indonesia juga akan sangat diapresiasi.

Kedua, Jokowi dan Macron membahas mengenai perubahan iklim. Jokowi berpendapat bahwa implementasi Perjanjian Paris secara konsisten sangatlah penting. "Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar. Indonesia juga targetkan net zero emission tahun 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi temui PM Australia bahas vaksinasi, pemulihan ekonomi, hingga perubahan iklim

Lebih lanjut, Kepala Negara Republik Indonesia itu menjelaskan kebakaran hutan di Indonesia berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun. Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan.

"Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600.000 hektare (ha) dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," imbuhnya.

Terkait dengan energi, pada Agustus lalu, Jokowi telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau. Untuk itu, Jokowi mengajak Prancis untuk meningkatkan kerja sama pengembangan teknologi yang terjangkau dan investasi sehingga transformasi energi dan ekonomi dapat berjalan lebih cepat.

Isu ketiga yang dibahas kedua pemimpin yaitu presidensi Indonesia di G20 tahun depan. Jokowi menjelaskan bahwa presidensi Indonesia akan mengutamakan inklusivitas dalam pemulihan ekonomi dunia pascapandemi.

Dengan semangat tersebut, Indonesia memilih untuk mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger". Jokowi berharap Mendapat dukungan Prancis yang juga akan menjabat Presiden bergilir Dewan Uni Eropa.

Baca Juga: Presiden Jokowi beberkan langkah-langkah pemulihan ekonomi di KTT IMT-GT

"Ini akan menjadi momen strategis kerja sama Indonesia-Prancis, baik dalam konteks bilateral, ASEAN-UE, maupun G20-UE," paparnya.

Selain itu , kedua Presiden juga melakukan tukar pikiran mengenai kerjasama Indo-Pasifik. Jokowi menyampaikan pentingnya kerjasama ekonomi, pencapaian SDGs, maritim, dan konektivitas di kawasan Indo-Pasifik, sebagaimana termuat dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Kerja sama konkret diyakini akan dapat menurunkan tensi di kawasan Indo-Pasifik. Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Selanjutnya: Terbang ke-3 negara, Jokowi hadiri KTT G20 hingga konferensi perubahan iklim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×