kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.093   -3,62   -0,05%
  • KOMPAS100 1.059   -2,98   -0,28%
  • LQ45 833   -2,60   -0,31%
  • ISSI 215   0,33   0,15%
  • IDX30 425   -1,29   -0,30%
  • IDXHIDIV20 513   -0,16   -0,03%
  • IDX80 121   -0,40   -0,33%
  • IDXV30 124   -0,90   -0,72%
  • IDXQ30 142   -0,21   -0,15%

Bertemu CEO Jepang, Jokowi: Indonesia Salah Satu Tempat Investasi Terbaik


Rabu, 27 Juli 2022 / 19:47 WIB
Bertemu CEO Jepang, Jokowi: Indonesia Salah Satu Tempat Investasi Terbaik
ILUSTRASI. Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan Jepang di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan Jepang di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, pada Rabu, 27 Juli 2022. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan, Jepang merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia dengan karakter investasi yang berkualitas.

Jokowi menghargai kualitas investasi Jepang. Namun, ia juga berharap investor Jepang mempertimbangkan competitiveness-nya. Sehingga dapat bersaing dengan investor lain di Indonesia.

"In short, kualitas baik, harga bersaing, itulah yang kita harapkan dan saya yakin Indonesia masih merupakan salah satu tempat investasi terbaik," kata Jokowi, Rabu (27/7).

Sebagai negara demokrasi terbesar keempat di dunia, Jokowi mengatakan, check and balances dalam sistem pemerintahan Indonesia berjalan dengan baik. Politik domestik Indonesia juga sudah stabil, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup baik pascapandemi.

"Tahun yang lalu kita tumbuh 3,69% dan kuartal pertama tahun ini Indonesia ekonominya masih tumbuh 5,01% year on year, inflasi juga bisa dijaga di 4,35%. Kemudian defisit fiskal juga cukup baik, saya kira tahun ini akan jatuh di bawah 4% PDB," jelas Jokowi.

Baca Juga: Setelah dari Jepang, Jokowi Melanjutkan Kunjungan Kerja ke Korea Selatan

Selain itu, Indonesia juga masih memiliki cadangan devisa sebesar US$ 135 miliar, dan bisa untuk 6-7 bulan impor. Saat ini, investasi diharapkan bisa untuk membangun ekonomi hijau termasuk di bidang transisi energi.

"Saat ini juga kita sedang memulai membangun ibu kota baru di mana banyak sekali peluang investasi, mulai dari infrastruktur, teknologi untuk membangun smart city, dan lain-lainnya. Kebijakan investasi juga sudah kita sederhanakan lewat omnibus law, undang-undang cipta kerja, sehingga semua perizinan bisa ditangani secara terkoordinasi di kantor investasi," kata Jokowi.

Kepada para CEO Jepang, Jokowi meminta agar mereka bisa menghubungi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia jika mengalami kendala dalam berinvestasi di Indonesia.

"Para CEO silakan minta nomor HP-nya Menteri Investasi, ini penting. Jika ada masalah bisa langsung berhubungan dengan Menteri Investasi. Jika tidak bisa selesai di Menteri Investasi, silakan hubungi saya," tandas Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan para CEO yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.

Adapun para CEO yang hadir yaitu CEO Toyota Motor Corp Akio Toyoda, CEO Sojitz Corp Masayoshi Fujimoto, CEO Mitsubishi Corp Katsuya Nakanishi, CEO Mitsubishi Motors Corp Takao Kato. 

Lalu, CEO Mitsubishi Chemical Corp Jean-Marc Gilson, CEO Denso Corp Koji Arima, CEO Toyota Tsusho Ichiro Kashitani, Vice President Sharp Corp Masahiro Okitsu, Vice President Inpex Corp Kenji Kawano, dan Vice President Kansai Electric Power Matsumura Mikio.

Baca Juga: Jokowi-PM Jepang Kishida Sepakat Perkuat Perdagangan dan Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×