kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Berikut Sederet Kebijakan Makroprudensial yang Disiapkan Bank Sentral Pada Tahun Ini


Minggu, 23 Januari 2022 / 16:01 WIB
Berikut Sederet Kebijakan Makroprudensial yang Disiapkan Bank Sentral Pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Bank Indonesia. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih akan memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif pada tahun 2022 untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan. 

“Kami akan meningkatkan kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha untuk mendukung pemulihan ekonomi,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pembacaan hasil RDG BI Januari 2022, seperti dikutip dari keterangan resminya Kamis (20/1).

Perry merinci beberapa kebijakan makroprudensial akomodatif yang disiapkan otoritas moneter pada tahun ini. 

Pertama, pemberian insentif bagi bank-bank yang menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas dan pembiayaan inklusif dan/atau bank-bank yang memenuhi target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).

Insentif yang diberikan berupa pengurangan kewajiban GWM harian sampai dengan sebesar 100 basis poin (bps) dan mulai berlaku 1 Maret 2022. 

Baca Juga: BI Optismistis Terjadi Surplus Kembar Pada Tahun 2021

Kedua, penguatan implementasi kebijakan RPIM terutama melalui pemenuhan komitmen bank terhadap target RPIM yang ditetapkan sesuai dengan keahlian dan model bisnis bank. 

Ketiga, melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif dengan mempertahankan rasio Countercyclical Capital Buffer (CCyB) sebesar 0%, Rasio Intermediasi Makrprudensial (RIM) pada kisaran 84%-94% dengan parameter disinsentif batas bawah sebesar 84% sejak 1 Januari 2022. 

Kemudian rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 6% dengan fleksibilitas repo sebesar 6%, dan rasio PLM Syariah sebesar 4,5% dengan fleksibilitas repo sebesar 4,5%. 

Keempat, memperkuat kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman perkembangan spread suku bunga kredit terhadap suku bunga deposito per kelompok bank. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×