kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Berikut basis perhitungan pendapatan negara yang diproyeksi tumbuh negatif 10%


Senin, 06 April 2020 / 16:40 WIB
Berikut basis perhitungan pendapatan negara yang diproyeksi tumbuh negatif 10%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat pelantikan Kepala BKF di Jakarta (3/4/2020).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan basis perhitungan pendapatan negara yang diperkirakan tumbuh negatif 10% dari target awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Paparan ini disebutkan di dalam agenda rapat kerja virtual bersama dengan Komisi XI DPR RI, dalam rangka pembahasan ekonomi nasional yang terdampak oleh pandemi virus Corona (Covid-19), pada Senin (6/4).

Baca Juga: Sri Mulyani: Perbaikan ekonomi diperkirakan baru terjadi di kuartal IV-2020

"Kami memperkirakan pendapatan negara tumbuh negatif 10%. Artinya penerimaan Rp1.760,9 triliun dari outlook itu hanya 78,9% dari target APBN 2020 awal," ujar Sri Mulyani.

Menurut perhitungan Kemenkeu, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), penurunan ini berasal dari penerimaan pajak yang mengalami negative growth sebesar -5,9%.

Negative growth perpajakan ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang juga mengalami penurunan akibat dari wabah virus Corona. Selain itu, penurunan tersebut juga disebabkan oleh perang harga minyak yang menyebabkan komoditas menurun.

"Juga karena kami memberikan fasilitas pajak dalam bentuk insentif bagi dunia usaha di tahap kedua. Sekarang di tahap ketiga kami menambah relaksasi fasilitas pajak itu untuk hampir semua dunia usaha yang terdampak," paparnya.

Baca Juga: Kemensos siap salurkan 200.000 paket sembako untuk jaring pengaman sosial

Selanjutnya, penurunan didorong oleh dampak dari pengurangan tarif PPh badan dari 25% menjadi 22%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×