Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam atau subsunk di perairan laut Utara Bali pada Sabtu (24/4) sore.
Tenggelamnya KRI Nanggala-402 diawali ketika kapal selam buatan Jerman ini mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021.
Sesuai rencana, kapal selam ini hendak melakukan latihan tembak torpedo pada Rabu (22/4) dini hari.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menjelaskan, latihan dimulai sekitar 02.30 Wita. "Sesuai prosedur, pukul 02.30 sudah dilakukan isyarat terbit yakni mulai latihan," kataya saat konferensi pers di Bali, Kamis (23/4).
Lalu pada 03.00 WITA, KRI Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo.
Baca Juga: Presiden Jokowi tegaskan pencarian KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan
Sesuai prosedur dalam penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak yang di dalamnya ada Kopaska Marinir TNI AL.
Nantinya, jika torpedo meluncur, maka sea rider akan mengikuti. Saat itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.
Sekitar 03.30 Wita, KRI lain yang terlibat latihan memeriksa torpedo warning. Dalam hal ini, unsur lain sudah persiapan torpedo meluncur.
Tapi, sekitar 03.46 WITA, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.
"Jadi, untuk penembakan tersebut harus menyelam," ujar Yudo.
Baca Juga: KSAL Yudo Margono sebut KRI Nanggala-402 diduga mengalami keretakan