kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Benang impor kena anti dumping


Rabu, 18 Februari 2015 / 10:40 WIB
ILUSTRASI. Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat Periode 5-7 September 2023.


Reporter: Herlina KD | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 14/PMK.010/2015 tentang pengenaan bea masuk anti dumping terhadap impor produk benang filamen sintetik atau partially oriented yarn (POY) dari Malaysia dan Thailand yang masuk dalam pos tarif 5402.46.00.00. Bea masuk anti dumping ini berlaku selama lima tahun sejak ditetapkan 21 Januari 2015.

Ketua Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Ernawati mengatakan, pengenaan bea masuk anti dumping ini dipicu oleh adanya tren peningkatan impor produk POY dari dua negara itu. "Impor POY dari Malaysia misalnya, naik dari 2.361 ton pada 2010 menjadi 13.759 ton pada 2012," kata Ernawati, kemarin.

Sementara itu, impor produk POY asal Thailand juga meningkat dari 142 ton di 2010 menjadi 3.937 ton pada tahun 2012.

Besaran bea masuk anti dumping yang ditetapkan adalah masing-masing 9,3% untuk impor dari Recron Sdn Bhd Malaysia dan eksportir produsen lain asal Malaysia. Sedangkan bea masuk anti dumping yang diterapkan untuk eksportir produsen asal Thailand sebesar 13,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×