kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Belanja subsidi pemerintah capai Rp 92,2 triliun hingga Juli 2019


Senin, 26 Agustus 2019 / 20:37 WIB
Belanja subsidi pemerintah capai Rp 92,2 triliun hingga Juli 2019
ILUSTRASI. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja subsidi oleh pemerintah hingga Juli lalu mencapai Rp 92,2 triliun.

Belanja subsidi mengalami pertumbuhan 0,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 91,3 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani merinci, belanja subsidi terdiri dari subsidi energi sebesar Rp 68,1 triliun dan subsidi non-energi sebesar Rp 24,1 triliun.

Baca Juga: Belanja pemerintah pusat capai Rp 761,5 triliun hingga Juli

Belanja subsidi energi untuk bahan bakar minyak (BBM) dan LPG Tabung 3 Kg tercatat sebesar Rp 41,5 triliun. Sementara, subsidi listrik sebesar Rp 26,6 triliun.

“Untuk subsidi energi sampai dengan Juli Rp 68,1 triliun ini realisasinya lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 71 triliun,” tutur Askolani, Senin (26/8).

Baca Juga: Penerimaan masih lemah, defisit APBN mencapai 183,7 triliun hingga Juli

Namun, realisasi subsidi non-energi naik Rp 900 miliar atau 19% yoy lantaran naiknya belanja subsidi pajak dan public service obligation (PSO) PT Pelni  sebagai dampak perbaikan administrasi pencairan subsidi.

Askolani mengatakan, tren belanja subsidi hingga Juli lalu tidak mengalami banyak perubahan, khususnya subsidi energi. Dengan kondisi harga minyak mentah yang lebih rendah dari asumsi yaitu hanya US$ 62,9 per barel secara year-to-date (ytd), realisasi subsidi cenderung lebih rendah dari tahun lalu.

Baca Juga: Menelisik kualitas belanja negara

“Sehingga kita harapkan subsidi energi akan mengalami penghematan di pengujung tahun untuk membantu mengendalikan APBN kita di 2019 ini,” tandas Askolani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×