kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Belanja Subsidi Energi Per Maret 2023 Capai Rp 24,3 Triliun, Didominasi LPG 3 Kg


Selasa, 18 April 2023 / 09:37 WIB
Belanja Subsidi Energi Per Maret 2023 Capai Rp 24,3 Triliun, Didominasi LPG 3 Kg
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan realisasi belanja Nonkementerian dan Lembaga (Non K/L) per akhir Maret 2023 mencapai Rp 180,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan besaran anggaran tersebut yang digunakan untuk belanja atau pembayaran subsidi energi mencapai Rp 24,5 triliun. Perinciannya, pemanfaatan untuk subsidi BBM Rp 0,8 triliun, subsidi LPG tabung 3 kg senilai Rp 13,7 triliun, dan subsidi listrik Rp 10 triliun.

"Angka itu lebih rendah 24,7% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 32,5 triliun," kata dia dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2023, Senin (17/4).

Sri Mulyani menerangkan penurunan belanja tersebut disebabkan menurunnya harga minyak dunia. Jika dilihat harga minyak sempat mencapai di atas US$ 120 per barel pada tahun lalu, sekarang sudah ada di level US$ 80.

Baca Juga: Realisasi Belanja Perlindungan Sosial pada Maret 2023 Sebesar Rp 74,7 Triliun

"Oleh karena itu, subsidi mengalami penurunan. Bukan karena kami menaikkan tahun lalu, memang kini harga minyak bumi mengalami penurunan," ujar dia.

Sementara itu, Sri Mulyani menerangkan konsumsi LPG 3 kg meningkat 6,5% per Maret 2023. Adapun dari 1,2 juta metrik ton tahun lalu, sekarang mencapai 1,3 juta metrik ton.

"Subsidi LPG itu juga memakan Rp 13,7 triliun dalam 3 bulan saja dan itu sangat tinggi dibandingkan subsidi BBM dan listrik. Jadi, memang masyarakat yang di dapurnya ada LPG 3 kg itu berarti APBN hadir untuk kalian," kata dia.

Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan pemanfaatan untuk listrik bersubsidi mencapai 39,1 juta pelanggan. Angka itu naik 2,1% jika dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 38,3 juta pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×