Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan selama lima tahun terakhir, nilai tukar rupiah dan inflasi relatif terjaga. Meski pada awal bertugas, ekonomi cukup sulit.
"Perjalanan tugas kami pada 2013 diawali perekonomian yang cukup sulit, hanya berselang dua hari setelahnya, Bank Sentral AS, The Fed beri sinyal akan kurangi stimulus moneter. Sejak Mei-Agustus 2013 aliran modal asing terus keluar sehingga mengakibatkan pelemahan nilai tukar dan pasar keuangan di negara berkembang termasuk Indonesia.," ujar Agus saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR Gedung DPR, Selasa (22/5).
Perekonomian global di tahun 2013 juga diselimuti oleh ketidakpastian yang tinggi pasca krisis 2008-2009. Harga-harga komoditas utama dunia juga mulai menurun setelah pada 2011 harga komoditas terlampau tinggi.
Dari sisi nilai tukar rupiah, Agus mencatat, dalam lima tahun terakhir BI berhasil menjaga volatilitas nilai tukar rupiah berada di bawah 12%. Dalam hal ini, cadangan devisa masih dalam kondisi yang cukup baik.
Sementara, sisi pergerakan inflasi, Agus mengatakan, meskipun pada 2013 sempat menembus level 8,38% karena adanya kenaikan harga BBM, tetapi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir inflasi bisa dalam kisaran stabil.
"Tiga tahun terakhir, inflasi senantiasa dalam range BI,” ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News