kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.446   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.980   22,54   0,28%
  • KOMPAS100 1.115   1,41   0,13%
  • LQ45 807   0,13   0,02%
  • ISSI 275   1,42   0,52%
  • IDX30 419   -0,10   -0,02%
  • IDXHIDIV20 485   -0,67   -0,14%
  • IDX80 122   0,05   0,04%
  • IDXV30 132   0,04   0,03%
  • IDXQ30 135   -0,45   -0,33%

Begini kesiapan RS swasta mengantisipasi lonjakan kasus corona usai libur Lebaran


Selasa, 01 Juni 2021 / 17:29 WIB
Begini kesiapan RS swasta mengantisipasi lonjakan kasus corona usai libur Lebaran
ILUSTRASI. Petugas kesehatan Rumah Sakit COVID-19 Wisma Atlet berjalan untuk berganti jaga di Jakarta, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca lebaran mulai terlihat adanya peningkatan kasus aktif Covid-19. Peningkatan kasus aktif tentunya sudah mulai diantisipasi oleh rumah sakit (RS) baik milik pemerintah maupun rumah sakit swasta.

Sekjen Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Ichsan Hanafi menuturkan, rumah sakit swasta hingga saat ini siap dalam menghadapi adanya potensi lonjakan kasus pasca libur lebaran. Ichsan mengakui memang sudah terlihat adanya peningkatan keterisian tempat isolasi.

Namun peningkatan kasus yang terjadi saat ini dinilai tidak setinggi pasca libur natal dan tahun baru (Nataru) pada awal 2021 lalu. Meski demikian, penambahan kasus aktif pasca lebaran masih akan terus dipantau hingga pertengahan Juni nanti.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (1/6): Tambah 4.824 kasus, hindari kerumunan

"Setelah lebaran ada peningkatan tapi tidak sedrastis seperti saat Nataru. Memang ada peningkatan tapi untuk pasca lebaran ini isolasi masih kategori di bawah 50%. Kalau dirata-ratakan mungkin kalau di Sumatra, Medan, Sumsel mungkin BOR yang isolasi sudah diatas 50% mungkin," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id pada Selasa (1/6).

Adapun untuk kesiapan tempat tidur isolasi dan ICU, rumah sakit swasta juga sudah menambah kapasitas sebesar 30-40% sesuai ketentuan.

Dari data, Ichsan menyebut ada hampir 1.900 rumah sakit swasta yang kini juga menangani perawatan pasien Covid-19. Seluruhnya disebut telah menyiapkan diri untuk antisipasi adanya lonjakan kasus. Demikian juga dengan tenaga kesehatan yang juga sudah dipastikan siap untuk antisipasi lonjakan kasus.

"Kita itu di RS swasta ada hampir 1.900 rumah sakit yang ikut membantu perawatan pasien Covid-19. Terus ada sekitar 28.486 tempat tidur isolasi disiapkan, juga tempat tidur untuk ICU ada kita siapkan 2.914. Ini data hunian minggu kemarin masih di bawah 40%," ungkapnya.

Baca Juga: Bio Farma: 14,74 Juta dosis vaksin Covid-19 tunggu lot release dari BPOM

Meski kesiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari, namun Ichsan berharap penambahan kasus terutama dengan kategori berat tak terjadi signifikan. Oleh karenanya masyarakat diharapkan untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat tren kenaikan kasus Covid-19 pasca libur panjang Lebaran tahun 2021. Setelah sempat mencapai angka di bawah 90.000 kasus, saat ini kasus aktif nasional kembali mencapai kisaran angka 100.000 kasus.

“Sudah ada kenaikan, walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar 170.000 (kasus aktif),” ujar Budi dalam siaran pers yang dikutip dalam website Sekretariat Kabinet, Selasa (1/6).

Tren kenaikan tersebut akan mencapai puncaknya sekitar 5-7 minggu setelah masa libur panjang. Budi menambahkan, jika sebelumnya sempat sampai di titik terendah yaitu sekitar 20.000 tempat tidur terisi, sekarang naik sekitar 25.000 tempat tidur yang terisi atau naik sekitar 20-25%.

Baca Juga: Gandeng Kimia Farma Diagnostika, besok Danamon akan mulai vaksinasi 1.000 karyawan

"Memang kenaikannya agak tinggi, tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72.000 [tempat tidur], jadi masih ada cukup kapasitas yang kita miliki,” paparnya.

Namun Budi mengingatkan, tingkat keterisian tempat tidur tersebut tidak merata di setiap daerah, terdapat beberapa daerah yang memiliki tingkat keterisian yang relatif lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Ada beberapa kabupaten/kota yang tinggi keterisian di rumah sakitnya, seperti ada di Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatra Barat, di Kepulauan Riau dan Provinsi Riau, juga ada di daerah Jambi, kemudian sebagian Jawa Tengah, ada juga di Kalimantan Barat, dan hanya sedikit di Sulawesi,” terangnya.

Selanjutnya: Inilah bukti vaksin Covid-19 meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×