Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
JAKARTA. Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman akhirnya angkat bicara soal insiden pemukulan dirinya. Menurutnya, insiden pemukulan itu berawal dari permasalahan sepele di jalan.
Ditemui di kediamannya di Komplek Bukit Modern, Pondok Cabe Tangerang Selatan, Munarman menceritakan bagaimana kronologis sampai dirinya bisa mengalami pengeroyokan tersebut.
Menurut Munarman, saat itu ia hendak menuju ke arah Lebak Bulus dari rumahnya di Pondok Cabe. Ketika sampai di dekat Petronas di Jalan Pondok Cabe Raya, ada mobil yang menghalangi mobilnya. Ia pun mengklakson mobil tersebut supaya bergerak. "Nah nggak tahu kenapa malah seorang pengendara motor yang tersinggung, dia berheenti memaki-maki saya," terang Munarman, Senin (26/11).
Merasa tidak ada urusan dengan orang tersebut, mantan Ketua YLBHI itu kemudian meninggalkan pria bermotor tersebut dan melanjutkan perjalanan. Ternyata pria itu mengejarnya dan masih merasa emosi dengan masalah klakson tadi. "Dia mengejar saya, terus menyusul dari arah kanan sambil nunjuk-nunjuk sambil maki-maki," imbuhnya.
Munarman kemudian berhenti dan menurunkan kaca mobilnya. Pria bermotor itu kemudian bertanya sambil marah-marah maksud Munarman mengklakson dirinya tadi, Munarman menjelaskan dirinya tidak bermaksud mengklakson si pengendara motor.
"Saya jelasin, saya klakson tadi bukan ke Anda. Cuma mungkin dia memang lagi ada masalah dirumah jadi bawaannya marah-marah aja. Nah kebetulan saya sedang puasa karena mulut kering saya buang ludah, nah dia kayaknya makin tersinggung," ujarnya.
Pengendara motor itu kemudian semakin marah. Lalu, menurut Murnarman, pria itu mulai mengumpat serta membentak-bentak. Karena merasa tidak ada masalah, Munarman meninggalkan si pengemudi yang tengah marah-marah.
Sekitar 4 kilometer (km) dari lokasi insiden pengklaksonan, tepatnya di Jalan Pondok Cabe 5, pada saat kondisi jalan macet, si pengendara motor dari arah belakang dengan membawa batu menghancurkan lampu belakang mobil Munarman.
Karena merasa tidak terima, dia pun turun dari mobilnya. Si pengendara motor kemudian lari ke motornya dan kemudian bermaksud melarikan diri. "Pas saya hadang, saya malah mau ditabrak," katanya.
Saat si pengendara melintas, kebetulan salah satu anak Munarman membuka pintu mobil dan mengakibatkan si pengendara motor jatuh ke got. Munarman kemudian menariknya dan sempat beradu mulut dengannya. Tiba-tiba si pengendara motor teriak-teriak minta tolong, lalu datang 5-6 orang warga yang langsung memukuli Munarman.
"Mungkin karena saya naik mobil, dia naik motor jadi langsung saja saya yang dianggap salah. Di Indonesia kan begitu mobil pasti salah, padahal mereka nggak tahu masalahnya," ujarnya.
Melihat Munarman dipukuli, anak dan istrinya kemudian turun dan menjelaskan kejadiannya. Orang-orang itupun menghentikan pemukulannya, Munarman kemudian memilih meninggalkan mereka. "Mereka masih teriak-teriak disuruh damai dulu, damai apalagi kayaknya mau dimintain uang, saya tinggal mereka," tandasnya. Munarman kemudian sempat mendatangi Polsek Pamulang namun tidak meneruskan laporannya. (Bahri Kurniawan/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













