kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cara pelaku kreatif kuliner berkembang di era new normal


Sabtu, 22 Agustus 2020 / 20:48 WIB
Begini cara pelaku kreatif kuliner berkembang di era new normal
ILUSTRASI. Sup Rajungan Pasar Pelangi, Marina, Wakatobi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ajang FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menjaring 1.000 peserta FSI yang lolos menuju tahap berikutnya menuju tahapan inkubasi.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, mengumumkan 1.000 peserta yang sebagian besar merupakan pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner. Mereka berhasil lolos seleksi untuk masuk ke tahap berikutnya.

FoodStartup Indonesia merupakan salah satu program yang diinisiasi Kemenparekraf sebagai upaya membantu wirausaha atau pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) di bidang kuliner, dengan harapan peserta yang nantinya terpilih agar tetap produktif selama pandemi COVID-19.

Baca Juga: Begini standar keamanan di bioskop yang diterapkan Flix Cinema

“Kami harap dapat membantu pelaku ekraf kuliner untuk bangkit dan produktif kembali. Sehingga usaha kuliner mereka bisa berkembang dan memaksimalkan potensi yang ada,” ujar Fadjar dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (22/8).

Sebanyak 1000 peserta tersebut telah dikurasi dari 6.499 peserta FoodStartup Indonesia MMXX yang pendaftarannya telah dibuka pada 20 April-31 Mei 2020. Adapun profil dari 1.000 peserta tersebut terdiri dari 625 peserta pria dan 375 perempuan yang berasal dari 26 provinsi di Indonesia. Rata-rata para peserta yang lolos ini memiliki jenis badan usaha food service yang jauh lebih banyak dibanding food manufacture dengan perbandingan 640:340.

Lebih lanjut, Fajar menjelaskan bahwa 1000 peserta yang lolos telah dikurasi berdasarkan besaran omzet yang dimiliki. Yang di mana peserta dengan pendapatan kurang dari Rp 50 juta mendominasi baik dari jenis badan usaha food service (75%) maupun food manufacture (79%).

Sedangkan omzet terbesar dari kedua jenis badan usaha yaitu lebih dari Rp 200 juta yang dimiliki 5-6% pendaftar. Besaran omzet ini dibuktikan dengan pembukuan keuangan usaha yang turut dilaporkan kepada panitia FoodStartup Indonesia.

Baca Juga: Terdampak corona, penjualan Delimajaya Group diproyeksi turun 20% di semester II-2020

“Selanjutnya 1.000 pelaku ekraf yang terpilih wajib mengirimkan pitch deck untuk dikurasi menjadi 100 finalis. Pengumuman finalis akan dilakukan secara daring dalam waktu dekat”, ungkap Fadjar Hutomo.

Para peserta ekraf yang masuk sebagai finalis nantinya berhak mengikuti kegiatan Demoday yang rencananya dilaksanakan pada Oktober 2020 di Bali. Demoday FSI merupakan kegiatan mentoring dan pitching forum pelaku usaha kuliner. Peserta Demoday berkesempatan mengikuti direct mentoring, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses pemasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×