Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah sepertinya tak satu suara dalam memprediksi ekonomi Indonesia tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto semisal, mengisyaratkan Indonesia akan mengalami resesi ekonomi di tahun ini. Ini lantaran ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi ekonomi dua kali berturut-turut alias resesi.
Prediksi Airlangga, ekonomi kuartal II tahun ini akan minus 3,4%, sementara kuartal III akan minus 1%."Di kuartal kedua (diperkirakan) minus 3,4%, kuartal ketiga minimal kita bisa naik (dengan proyeksi minus 1%)," ujar Airlangga, Selasa (28/7).
Adapun proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani, ekonomi kuartal III akan tumbuh positif yakni 0,4% . Sedangkan pada kuartal IV tumbuh 3%. “Jika ini terealisasi, pertumbuhan ekonomi kita secara seluruh tahun (2020) akan bisa tetap di zona positif," ujar Menkeu saat jumpa pers usai Rapat Terbatas dengan Presiden, Selasa (28/7).
Agar itu terealisasi, kata Menkeu, pemerintah saat ini terus mendorong semua menteri dan pemda agar berada di skenario pemulihan ekonomi bisa positif di kuartal 3 yakni di kisaran 0%-0,4% dan kuartal IV lebih tinggi antara 2%-3%. Dengan begitu, “Ekonomi kita bisa tumbuh positif di atas nol persen tahun 2020 ini,” ujar Menkeu optimisis.
Sekadar mengingatkan, pada kuartal I 2020, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif 2,97%. Namun, ekonomi diramal negatif pada kuartal II.
Hanya Airlangga mengaku optimis, pertumbuhan kuartal IV tahun ini, ekonomi akan bangkit. Hitungan dia, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV di kisaran 1,4%. “Bila angka itu tercapai, rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional masih di angka nol persen. Kami berharap, kita masih berada dalam jalur positif," ujarnya.
Sementara pada 2021, ia memperkirakan ekonomi tumbuh di kisaran 5%. Rinciannya, sebesar 3,2% pada kuartal I, 6,8% kuartal II, 5,1% kuartal III, dan 5,1% pada kuartal IV 2021.
Meski terancam ekonomi, Airlangga menyebut, ekonomi Indonesia masih lebih baik dari negara-negara lain. Di kawasan Asia Tenggara, ekonomi Indonesia, lebih baik dari Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura.
Adapun, ekonomi Malaysia diperkirakan minus 8,4% pada kuartal II 2020 dan minus 4,3% pada kuartal III 2020. Sementara, kuartal IV 2020, ekonomi Malaysia minus 1%. “Alhasil, (prediksinya), resesi masih berlanjut dengan akumulasi pertumbuhan minus 3,3% di tahun ini,” ujar Airlangga.
Begitu pula dengan Thailand yang minus 1,8% di kuartal I 2020. Kuartal II diprediksi minus 11,1%, lalu minus 6,3%pada kuartal III dan minus 4%pada kuartal IV 2020.
Dengan begitu, secara menyeluruh Thailand diperkirakan minus 5,8%pada tahun 2020.
Adapun Filipina minus 0,2% di kuartal I 2020. Lalu diperkirakan minus 7,6% (kuartal II), minus 3%kuartal III, dan minus 0,4% pada kuartal IV. Sehingga sepanjang 2020, akan minus 2,8% .
Sedangkan Singapura yang sudah mengumumkan resesi, tumbuh minus 0,3% kuartal I dan minus 12,6%pada kuartal II 2020.
Airlangga menyebut kemungkinan Singapura tumbuh minus 6% di kuartal III dan minus 3,6% pada kuartal IV. Dengan begitu, sepanjang 2020, ekonomi Singapura akan minus 5,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News