kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bea Cukai mempercepat pengeluaran vaksin Covid-19 hibah dari Jepang


Selasa, 06 Juli 2021 / 21:46 WIB
Bea Cukai mempercepat pengeluaran vaksin Covid-19 hibah dari Jepang
ILUSTRASI. Sebanyak 998.400 dosis vaksin AstraZeneca yang diangkut Japan Airline tiba pada 1 Juli 2021.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah terus berupaya dalam mendatangkan vaksin sebagai salah satu langkah penanganan pandemi di Indonesia. Untuk mempercepat distribusi vaksin tersebut, Bea Cukai Soekarno Hatta kembali memberikan pelayanan atas impor vaksin yang kali ini merupakan hibah dari pemerintah Jepang.

Sebanyak 998.400 dosis vaksin AstraZeneca tiba di apron Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada 1 Juli 2021, yang diangkut menggunakan maskapai penerbangan Japan Airline JL725. Vaksin dikemas dalam bentuk 13 peti kemas khusus yang dilengkapi pendingin, lalu kemudian dipindahkan ke gudang PT JAS untuk dilakukan pemeriksaan kepabeanan.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Finari Manan menuturkan, bahwa Kementerian Keuangan telah menerbitkan SKEP fasilitas fiskal, yaitu pembebasan bea masuk dan/atau cukai, tidak dipungut pajak pertambahan nilai (PPN), dan dibebaskan dari pemungutan pajak penghasilan (PPh) Pasal 22. Selain itu, perizinan lainnya seperti surat keterangan impor (SKI) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, sudah dipenuhi.

“Pada saat tiba, bongkar muatan, penimbunan sementara, langsung secara cepat diperiksa oleh petugas Bea Cukai. Karena vaksin ini termasuk kategori barang impor tertentu yang karena karakteristiknya memerlukan pelayanan segera Peraturan Menteri Keuangan No 148/PMK.04/2007, maka kami berikan layanan rush handling,” ungkap Finari dalam siaran pers, Selasa (6/7).

Baca Juga: Pemerintah Indonesia konsultasikan penanganan Covid-19 Australia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca ini merupakan produksi dari Daiichi Sankyo BioTech Corporation di Jepang. Vaksin diperoleh melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang, dengan lembaga internasional lainnya seperti Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

“Impor kali ini merupakan batch pertama dari rencana dua kali pengiriman dari Jepang. Ini merupakan dukungan Pemerintah Jepang, hasil komunikasi intensif Menteri Luar Negeri dan Menteri Luar Negeri Jepang. Selanjutnya vaksin sedang proses pembuatan izin peredaran darurat untuk melancarkan vaksinasi masyarakat,” tambahnya.

Sebagai informasi, vaksin Covid-19 ini selanjutnya langsung diberangkatkan ke Laboratorium PT Bio Farma yang berlokasi di Bandung dengan dikawal oleh TNI dan Brimob POLRI.

Baca Juga: Bulan ini, Indonesia akan datangkan 31 juta dosis vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×