Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tidak tertutup kemungkinan bahwa tarif bus transjakarta akan naik ketika operatornya telah berubah menjadi badan usaha milik daerah (BUMD). Menurut Basuki, masyarakat tidak memikirkan peningkatan tarif itu bila pelayanan transjakarta telah memuaskan.
"Sebenarnya kalau pelayanannya baik, mau (tarifnya) naik Rp 5.000 - Rp 6.000, orang masih mau naik transjakarta," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (8/1).
Basuki mencontohkan Kopaja AC yang sudah menerapkan tarif hingga Rp 6.000. Bukan tidak mungkin tarif transjakarta juga akan naik dan tidak ditinggal para pelanggannya. Kendati demikian, ia berjanji menggratiskan seluruh tarif bus apabila APBD DKI dapat mencapai Rp 100 triliun.
"Jadi, semua bus-bus itu enggak usah ngetem lagi karena kita bayar semua per kilometernya. Semua dibikin kayak transjakarta," ujar Basuki.
Menurut Basuki, DKI hanya membutuhkan Rp 1,324 triliun setiap tahun untuk menyubsidi transjakarta. Jumlah itu didapatkan dari subsidi yang dianggarkan dalam APBD 2013 sebesar Rp 886 miliar ditambah dengan pendapatan tiket transjakarta tiap tahun.
Berdasarkan data Unit Pengelola (UP) Transjakarta, setiap hari ada 350.000 penumpang transjakarta. Jika dikalikan dengan harga tiket Rp 3.500 per penumpang, maka menjadi Rp 1,2 miliar per hari atau Rp 438 miliar per tahun. Dengan demikian, subsidi dan pendapatan tiap tahun transjakarta adalah Rp 1,324 triliun.
Di sisi lain, Basuki mengakui belum dapat menggratiskan tarif transjakarta. Hal itu disebabkan jumlah bus masih kurang dan anggaran yang masih diprioritaskan untuk program lain, seperti penanggulangan banjir, pembebasan lahan, dan mengantisipasi kemacetan. Pemprov DKI Jakarta akan mendatangkan 310 unit bus transjakarta dari total target 1.000 unit bus.
Berbeda dari Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan bahwa tarif bus transjakarta tidak akan naik meskipun telah berubah status dari Unit Pengelola (UP) menjadi BUMD. "Kita tidak pernah pikir naikkan tarif transjakarta setelah berganti jadi BUMN sebab itu pelayanan," kata Jokowi. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News