Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyadari, walaupun pembangunan infrastruktur pada tiga tahun pemerintahan Jokowi cukup cepat, tapi masih banyak kekurangan yang dihadapi pemerintah dalam menjalankan proyek yang direncanakan. Salah satunya berkaitan dengan persiapan proyek.
Kennedy Simanjuntak, Deputi Bidang Pembiayaan Pembangunan Nasional Bappenas mengatakan, sampai saat ini persiapan proyek belum bagus. Sebagai contoh, kebanyakan proyek yang disiapkan belum bankable dan jelas perhitungan risiko investasinya.
Alhasil, ketika ditawarkan ke investor, proyek sering tidak laku. "Permasalahan itu kami akui ada, dan perlu ada alokasi uang dan orang untuk penyiapan proyek tersebut, " katanya pekan lalu.
Masalah lain, berkaitan dengan peran pendanaan pemerintah yang tidak sesuai dengan mimpi. Pemerintah dalam lima tahun periode 2014-2019 punya kebutuhan dana Rp 4.700 triliun untuk membangun infrastruktur.
Dari kebutuhan tersebut, mereka berharap, APBN bisa menyumbang Rp 1.941 triliun atau 41,3%. Tapi sampai tiga tahun, APBN melalui dana yang disebar ke kementerian baru mampu memberikan kontribusi senilai Rp 990 triliun atau 51,004% dari target.
"Memang ada shortage," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News