kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak insentif di sektor otomotif, Menperin: Ini sangat menguntungkan


Jumat, 29 November 2019 / 16:12 WIB
Banyak insentif di sektor otomotif, Menperin: Ini sangat menguntungkan
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (4/11).


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali mengingatkan seluruh produsen otomotif roda dua di Indonesia, agar memperhatikan jalan bisnisnya supaya terus tumbuh berkesinambungan. 

Melalui berbagai dukungan kebijakan fiskal maupun nonfiskal yang akan diterapkan beberapa tahun mendatang, produsen terkait yang melakukan kegiatan produksi dan pengembangan di Tanah Air akan mendapat keuntungan lebih.

Baca Juga: Sebanyak Rp 261 triliun dana daerah masih menumpuk di bank

Satu di antaranya ialah super deductible tax sampai 300% sebagaimana tertuang pada PMK Nomor 35 tahun 2018. 

"Bagi industri yang melakukan aktivitas research, development, and design (RD&D) akan dapat deductible tax sampai 300%. Ini sangat menguntungkan saya rasa, terlebih potensi pasar Indonesia begitu besar," kata Agus di pembukaan pameran IIMS Motobike Expo 2019, Jakarta, Jumat (29/11). 

"Jadi untuk teman-teman yang masih membawa produknya secara impor, saya rasa ini momentum yang tepat untuk lakukan investasi di Indonesia," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Sri Mulyani kepada Nadiem: It's not about the money...

Kemudian, berdasarkan peta jalan Kementerian Perindustrian sepeda motor listrik juga ditekadkan harus memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 60 persen di 2025. 

"Saat ini industri motor nasional berkembang sangat baik dan mampu memberikan kontribusi bagi ekonomi melalui ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja. Sejak 2010, rata-rata pertumbuhan motor mencapai 6,5 juta unit per tahun," ujarnya. 

"Kini, TKDN motor sudah di atas 90% sementara di 2025, diharapkan meningkat bersamaan dengan motor listrik. Melalui peningkatan SDM dan industri berserta penguasaan riset target local content motor listrik di tahun tersebut ialah 60%," kata dia. 

Baca Juga: Pemerintah memacu jaringan gas, PGAS masih jadi andalan

Adapun target Kemenperin untuk industri roda dua pada 2025, ialah mencapai 10 juta per tahun. Dengan rincian 1 juta unit untuk pasar ekspor dan 20 persennya, atau sekitar 2 juta unit ialah motor listrik. (Ruly Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Sentil Produsen Motor yang Masih Impor"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×