kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,47   7,12   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri perkirakan neraca dagang Mei 2021 surplus US$ 2,07 miliar


Senin, 14 Juni 2021 / 19:26 WIB
Bank Mandiri perkirakan neraca dagang Mei 2021 surplus US$ 2,07 miliar
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan neraca perdagangan Mei 2021 masih akan berada di tren surplus. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, surplus neraca perdagangan Mei 2021 akan berada di kisaran US 2,07 miliar. Atau tak terlalu berubah dari surplus April 2021 yang sebesar US$ 2,19 miliar. “Ini didorong oleh peningkatan baik ekspor dan impor, seiring dengan pemulihan ekonomi domestik maupun ekonomi global,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (13/6). 

Terperinci, ekspor diperkirakan akan tumbuh 51,20% yoy, didorong oleh kuatnya kinerja ekspor ke China yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Selain itu, ekspor juga terdorong oleh industri manufaktur negara-negara tujuan ekspor Indonesia lainnya seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Uni Eropa, dan ASEAN yang berada dalam zona ekspansif. 

Kinerja ekspor juga didorong oleh peningkatan harga-harga komoditas andalan Indonesia yang turut mendukung untungnya neraca dagang. 

Baca Juga: Menkeu: Kinerja rupiah masih ada kecenderungan untuk terus menguat

Dari sisi impor, impor diperkirakan akan tumbuh 62,77% yoy didorong oleh adanya permintaan domestik yang meningkat. Hal ini sejalan dengan indeks manufaktur Indonesia pada Mei 2021 yang naik menjadi 55,3. Selain itu, kenaikan impor juga dipicu oleh peningkatan harga minyak. 

Namun, bila melihat secara bulanan, diperkirakan kinerja ekspor maupun impor menurun. Ekspor diperkirakan turun 14,47% mom dan impor diperkirakan turun 15,67% mom. “Ini disebabkan oleh faktor musiman Lebaran di mana ada hari libur,” jelas Faisal. 

Ke depan, Faisal memperkirakan impor akan semakin meningkat pada paruh kedua 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi didukung oleh vaksinasi Covid-19 dan menguatnya permintaan maupun aktivitas investasi. 

Dengan kondisi ini, diperkirakan defisit neraca transaksi berjalan atau  current account deficit (CAD) akan melebar ke 1.88% PDB in 2021 dari 0.41% PDB di  2020. 

Selanjutnya: Pekan kedua Juni 2021, arus modal asing masuk Rp 10,54 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×