kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri Optimistis Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 4,72% yoy di Kuartal IV-2021


Rabu, 12 Januari 2022 / 17:37 WIB
Bank Mandiri Optimistis Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 4,72% yoy di Kuartal IV-2021
ILUSTRASI. Aktivitas jual beli kebutuhan pokok. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri optimistis pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2021 lebih berdaya dari kuartal sebelumnya. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2021 di kisaran 4,72% yoy, setelah pada kuartal III-2021 hanya mampu tumbuh 1,02% yoy 

Optimisme peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini didorong oleh sejumlah indikator dini seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Penjualan Riil (IPR). 

Seperti kita ketahui, BI mencatat IKK pada kuartal IV-2021 sebesar 116,8, atau berada di zona optimistis dengan indeks di atas 100. Ini lebih tinggi dari 84,3 pada kuartal III-2021 dan juga lebih tinggi dari 89,2 pada kuartal IV-2020. 

Sedangkan IPR pada kuartal IV-2021 ditengarai meningkat 8,7% yoy, setelah pada kuartal III-2021 turun 2,4% yoy dan pada periode sama tahun sebelumnya kinerja penjualan eceran ambles 16,8% yoy. 

“Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2021 akan membaik, tumbuh lebih tinggi daripada pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2021,” tegas Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (12/1). 

Baca Juga: Keyakinan Konsumen Naik, Ini Dampaknya Bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nah, perbaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini kemudian akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2021 untuk meroket ke 5,04% yoy, setelah pada kuartal III-2021 sempat turun ke 3,51% yoy.

Sementara di tahun 2022, Faisal yakin konsumen masih optimistis. Namun, dengan catatan Indonesia bisa menghindari risiko kenaikan kasus akibat menyebarnya varian Omicron. 

Bila varian Omicron meningkat dan menimbulkan gelombang ketiga Covid-19, maka pemerintah secara terpaksa harus menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

“Sementara IKK cukup terkait dengan PPKM. Kalau PPKM kembali diketatkan, maka akan berisiko IKK turun ke zona pesimistis dan ini akan berpengaruh pada proses pemulihan ekonomi nasional,” tambah Faisal. 

Baca Juga: BI Catat Porsi Pendapatan Masyarakat yang Ditabung Turun, Ini Penyebabnya

Faisal kemudian mengimbau, untuk menjaga optimisme masyarakat, pemerintah masih harus tetap berkutat pada penanganan kesehatan. Dalam hal ini, penanggulangan pandemi dan mempercepat penyebaran vaksin dosis ketiga (booster). 

Selain itu, pemerintah perlu menjaga tingkat peningkatan harga (inflasi) yang juga berhubungan dengan daya beli masyarakat sehingga tetap bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi domestik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×