Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2021 diperkirakan akan bergerak lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2021 akan ada di kisaran 4,50% sampai 5% yoy.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut karena terjadinya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan meningkatnya tingkat vaksinasi kepada masyarakat.
“Selain itu, permintaan domestik terlihat membaik ditopang oleh mobilitas masyarakat yang meningkat seiring dengan beberapa pelonggaran pembatasan dan vaksinasi pasca PPKM darurat terkait varian Delta pada Juli hingga Agustus 2021,” tutur Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, Minggu (6/2).
Sementara itu, Faisal bilang, permintaan eksternal cenderung melemah di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi utama. Dipengaruhi oleh mitra dagang, terutama dari China, karena adanya penurunan properti, gangguan rantai pasokan, dan wabah Covid-19.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2021 Diprediksi Ada di Kisaran 5%-6%
Faisal memerinci, komponen pendukung pertumbuhan ekonomi di 2021 diantaranya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menguat menjadi 4,50% yoy sampai 5,00% yoy di kuartal IV-2021.
Prakiraan ini juga didukung oleh mobilitas publik yang kembali ke tingkat sebelum pandemi pada 21 Desember, kepercayaan konsumen yang berubah menjadi optimis, dan penjualan ritel yang membaik.
Kemudian, pertumbuhan belanja pemerintah juga diperkirakan akan solid, tumbuh sekitar 3,00% yoy sampai 4,00% yoy sejalan dengan agenda Pemulihan Ekonomi Nasional, pembentukan modal tetap bruto atau investasi diperkirakan meningkat sekitar 5,00% yoy, juga data konsumsi semen dan impor barang modal positif.
“PMI Manufaktur, apalagi, konsisten dalam wilayah ekspansi. Namun, kami mengantisipasi ekspor bersih untuk berkontribusi lebih kecil terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal IV-2021. Pertumbuhan volume ekspor melambat di tengah perlambatan ekonomi China sementara pertumbuhan volume impor cenderung meningkat seiring dengan permintaan domestik yang terus pulih,” jelas Faisal.
Dari asumsi tersebut, Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di keseluruhan tahun 2021, akan meningkat sebesar 3,70% dibandingkan tahun 2020 yang -2,07%.
Baca Juga: Penerbangan Internasional ke Bali Dibuka, Menparekraf: Momentum Kebangkitan Ekonomi
Lebih lanjut, Faisal mengharapkan akan terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022. Ia juga melihat bahwa pemulihan ekonomi Indonesia dapat dipercepat lebih lanjut pada tahun 2022 karena permintaan domestik terus menguat seiring dengan membaiknya kepercayaan konsumen dan investor.
Namun, menurutnya, jalur pemulihan ekonomi tidak lepas dari risiko. Termasuk normalisasi kebijakan moneter global dan ketidakpastian seputar pandemi Covid-19, khususnya terkait varian baru. “Secara keseluruhan, kami memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,17% pada tahun 2022,” pungkas Faisal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News