CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Bank Indonesia Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023


Kamis, 16 Februari 2023 / 14:19 WIB
Bank Indonesia Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023. Dalam perkiraan BI, ekonomi global bisa tumbuh di atas 2,3%.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memangkas pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,3%. Kini ia yakin pertumbuhan ekonomi bisa lebih dari itu. 

"Pertumbuhan ekonomi global berpotensi lebih tinggi dari 2,3% secara tahunan," tegas Perry dalam konferensi pers, Kamis (16/2) di Jakarta. 

Perry mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi global yang membaik, seiring dengan dicabutnya kebijakan nol Covid-19 di China. 

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Januari 2023 Tunjukkan Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut

Pencabutan kebijakan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi China, karena permintaan China akan lebih tinggi dari sebelumnya. 

Di sisi lain, inflasi global diperkirakan menurun secara gradual. Meski, masih tetap berada di level tinggi seiring harga energi dan pangan yang selangit. 

"Ini karena perlambatan ekonomi global dan perbaikan gangguan mata rantai pasokan global, serta kondisi pasar tenaga kerja di AS dan Eropa yang masih ketat," tambah Perry. 

Sejalan dengan itu, AS dan negara-negara di Eropa masih berpeluang untuk tergelincir ke jurang resesi. 

Perry juga melihat, ketidakpastian di pasar keuangan global mereda. Dengan demikian, akan ada aliran modal asing ke negara berkembang dan penguatan mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×