kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bandara dinilai kurang persiapan pemeriksaan corona, ini kata Kemenhub


Senin, 02 Maret 2020 / 11:33 WIB
Bandara dinilai kurang persiapan pemeriksaan corona, ini kata Kemenhub
ILUSTRASI. Petugas mengenakan alat pelindung diri memberikan informasi kepada penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/2/2020). Sejumlah pihak menilai bandara di Indonesia dinilai kurang siap dalam mela


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pihak menilai bandara di Indonesia dinilai kurang siap dalam melakukan pemeriksaan virus corona. Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan, pihaknya akan terus mengkomunikasikan hal ini dengan kementerian/lembaga terkait.

Yang terang, hingga saat ini WHO pun telah menyatakan bahwa Indonesia mampu memiliki kemampuan deteksi dan pemeriksaan virus corona. "Tapi kami yakin bahwa sebagaimana WHO men-declare bahwa Indonesia mampu untuk melakukan penanganan corona," kata Djoko, Senin (2/3).

Baca Juga: Presiden Jokowi: Dua orang pasien di Indonesia positif terjangkit virus corona

Djoko mengatakan, bandara di Indonesia pun telah mampu melakukan prosedur awal pemeriksaan. "So far kami merasa bahwa kami secure ya," ujar dia.

Sebagai informasi, saat ini terdapat sebanyak 188 WNI ABK World Dream yang sebelumnya sudah berada di Pulau Seberu Kecil, Kepulauan Seribu. Hari ini rencananya, sebanyak 69 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dinyatakan sehat dari Kapal Diamond Princess akan diobservasi di Pulau Seberu Kecil, Kepulauan Seribu namun di lokasi terpisah.

Baca Juga: Tiga cara meningkatkan imun tubuh agar tak tertular virus corona

Peserta observasi mendapatkan makan tiga kali sehari, snack dan juga fasilitas cottage, poliklinik untuk memantau peserta observasi, tempat tidur di setiap kamar, kamar mandi, pendingin ruangan, hiburan tv, karaoke, tempat ramah tamah, peralatan olahraga, mesin cuci, perlengkapan perorangan, perlengkapan mandi dan sebagainya untuk kenyamanan peserta observasi. Serta dilengkapi base transceiver station (BTS) dari Telkom untuk memudahkan peserta observasi terhubung dengan keluarganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×