Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduduki jabatan baru selaku Menteri BUMN. Meski berat hati dan diiringi tangisan, Dahlan pun menyatakan siap meninggalkan perusahaan setrum pelat merah itu.
"Sebetulnya saya menangis dan saya menangis meniggalkan PLN," katanya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Senin (17/10).
Suasana sekitarnya pun mendadak langsung terharu. Padahal sebelumnya, suasana jumpa pers sangat santai. Dahlan menjadi orang terakhir yang memberikan pernyataan di hadapan awak media terkait pemanggilan dirinya untuk menjabat menjadi menteri Kabinet Indonesia Bersatu II menyusul proses reshuffle yang dilakukan SBY.
Sebelumnya berturut-turut, Gita Wirjawan yang ditunjuk menjadi Menteri Perdagangan, Amir Syamsuddin menjadi Menteri Hukum dan HAM, Azwar Abubakar selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi, dan Letjen Marciano Norman selaku Kepala BIN.
Dengan penampilan khasnya dengan kemeja putih dan sepatu kets berwarna hitam, Dahlan menjelaskan alasan mengapa dirinya menangis meninggalkan PLN. Menurutnya, saat ini seluruh manajemen dan pegawai PLN tengah bersemangat bekerja.
Makanya, dirinya sampai saat ini masih enggan untuk banyak berkomentar mengenai jabatan baru yang ditawarkan SBY. Selain lantaran merasa berat hati meninggalkan PLN, dirinya juga masih harus menjalani tahapan tes kesehatan untuk menjadi menteri BUMN.
"Saya akan jalankan tes kesehatan, karena saya orang sakit, saya belum tentu jadi. Nanti saja," katanya.
Sebelum menjabat menjadi orang nomor satu di PLN, Dahlan dikenal selaku pemilik salah satu media nasional. Dahlan menjabat menjadi Dirut PLN pada 23 Desember 2009 menggantikan Fahmi Mochtar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News