kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Badan Pangan Nasional Terus Kawal Stabilisasi Pasokan Gula


Kamis, 21 Juli 2022 / 11:12 WIB
Badan Pangan Nasional Terus Kawal Stabilisasi Pasokan Gula
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional Terus Kawal Stabilisasi Pasokan Gula. KONTAn/Muradi/2017/09/14


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) akan terus mengawal stabilisasi pasokan dan harga komoditas gula. NFA juga mendorong penguatan stok gula dengan keterlibatan berbagai pihak/stakeholder terkait.

Hal tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri Rapat Terbatas membahas kebijakan gula nasional, Rabu (20/7/2022), di Jakarta, yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo dan para Menteri/Lembaga terkait. Arief mengatakan, NFA akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan agar stabilitas pasokan dan harga gula dalam kondisi yang aman dan terkendali.

“Sebagai salah satu komoditas pangan yang mempengaruhi inflasi, Presiden Joko Widodo mengarahkan agar mempersiapkan kebutuhan gula nasional dengan baik. Bertahap mengurangi import dan swasembada gula dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (21/7).

Untuk mencapai sasaran tersebut, menurut Arief, perlu dilakukan perbaikan kegiatan on farm dan off farm secara detail, seperti koordinat lokasi penanaman tebu, ketepatan jumlah dan waktu pemupukan, persiapan bibit di on farm.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, Airlangga Hartarto Beberkan Tiga Hal yang Bisa Dilakukan

Sementara itu, di off farm perlu disiapkan perbaikan pabrik, peningkatan rendemen untuk gula berbasis tebu, juga keterlibatan teknologi untuk alternatif energi dari ethanol dari produk samping industri gula.

Arief mengatakan, NFA juga akan terus mengawal stabilitas harga jual gula dari tingkat petani hingga konsumen. “Kami akan kawal dari hulu hingga hilir. Untuk memastikan stabilisasi perlu dijaga kepastian harga di tingkat petani agar minat petani untuk menanam tebu tetap tinggi, sehingga dapat memastikan ketersediaan bahan baku tebu,” ungkapnya.

Harga Gula petani juga berbanding lurus dengan produktivitas petani. Saat ini Pabrik Gula diminta membeli Rp 11.500/kg dengan Harga Acuan Rp 13.500/kg di tingkat konsumen, penyesuaian naik Rp 1000 dari tahun lalu.

Baca Juga: BPS: Pemulihan Ekonomi Indonesia Dibayangi Kenaikan Harga Komoditas

Lebih lanjut, Arief mengatakan, untuk upaya penguatan produksi oleh BUMN dengan berpartner dengan Expert dari Luar Negeri melalui pendekatan bisnis, penguatan stok dan ujungnya hilirisasi gula ini akan melibatkan berbagai stakehoder seperti Holding Perkebunan PTPN, Holding Pangan ID FOOD, Bulog, Pihak Swasta dan Asosiasi. Salah satunya, melalui kolaborasi pendistribusian gula ke wilayah rawan pangan. Diharapkan melalui kerja sama pendistribusian ini harga jual gula tetap stabil dan mengurangi disparitas harga.

Seperti diketahui, kebutuhan total gula nasional sebesar 7,3 juta ton per tahun, saat ini masih lebih dari 4 juta ton ketersediaan masih dipenuhi dari luar negeri. Kebutuhan gula konsumsi 3,2 juta ton setahun baru dapat dipenuhi 2,2 juta ton dari produksi negeri sendiri.
.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×