Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyampaikan, total ketersediaan beras di Perum Bulog per 2 Desember 2022 ialah 514.160 ton.
Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, dari total ketersediaan tersebut stok komersial 194.436 ton atau 37,82% dari total stok. Kemudian stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) masih 319.724 ton atau 62,18%.
"Total ketersediaan Bulog hari ini adalah 514.000 ton. Stok komersial sudah 37% ini artinya untuk penyerapan Bulog saat ini tidak mungkin dikerjakan dengan Rp8.300 lagi, tetapi dengan komersial," kata Arief dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (5/12).
Baca Juga: Mendag Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru
Dari total stok tersebut, maka diperlukan top up stok di Bulog hingga 1,2 juta ton. Maka NFA menugaskan Bulog untuk meningkatkan stok beras hingga 1-1,2 juta ton hingga akhir tahun ini.
Arief menjelaskan, beras menjadi komoditi yang berperan dalam kenaikan inflasi. Maka harus ada intervensi dari pemerintah melalui Perum Bulog.
Intervensi harga beras di lapangan dilakukan melalui operasi pasar atau program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).
Mulai Agustus-November angka penyaluran KSPH rata-rata di atas 100.000 ton per bulan. Dimana rinciannya Agustus volume penyaluran 214.911 ton, September 187.932 ton, Oktober 160.713 ton, November 219.745 ton.
Adapun sampai dengan 3 Desember 2022 telah disalurkan kpsh beras medium sebanyak 1,05 juta ton.
Baca Juga: Ini Biang Kerok Harga Beras Melejit Menurut BPS
"Harga sekarang itu Rp11.229 beras medium rata-rata, ini sudah kita intervensi. Bayangkan jika Bulog tidak lakukan intervensi. Jadi sudah diintervensi itu lebih dari 1 juta ton. Kemudian harga beras medium saat ini di Rp11.229 dari di Januari Rp10.902," ungkapnya.
Arief memaparkan, beras medium dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan 0,04%. Kemudian kedelai naik 0,57%, cabe rawit merah 2,53% dan telur ayam ras 1,47%. Selain beras, komoditi yang menjadi momok inflasi adalah cabe.
"Ini item yang bulan Desember harus kita jaga bersama [kenaikannya]," ungkap Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News