Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan seluruh transaksi di dalam negeri menggunakan mata uang rupiah ternyata masih belum sepenuhnya diimplementasikan. Pembelian produk dengan mata uang non rupiah tersebut biasa terjadi antara penjual akhir dengan distributor.
Pantauan KONTAN salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Jakarta menunjukkan bahwa transaksi pembayaran di tingkat distributor masih menggunakan dollar Amerika Serikat (AS). Namun, untuk penjualan ditingkat user atau konsumen akhir, hampir seluruhnya telah menggunakan mata uang rupiah.
Martha, salah satu pemilik gerai penjualan produk jaringan di pusat perbelanjaan tersebut mengatakan, lebih dari 60% dari produk yang dia pasarkan tersebut pembelian dari distributor menggunakan dollar AS. "Beda merek, beda transaksi mata uang yang digunakannya," kata Martha, Jumat (10/4).
Martha mengaku, selama ini pihaknya hanya mengikuti kebijakan yang diberlakukan oleh pihak distributor. Pihaknya juga tidak mempermasalahkan bila dalam transaksi tersebut harus menggunakan seluruhnya mata uang rupiah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/3/PBI/2015 tentang kewajiban penggunaan rupiah diwilayahnegara kesatuan republik Indonesia (NKRI), yang belaku efektif pada 1 April lalu.
Martha mengakui, ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam transaksi menggunakan kedua mata uang tersebut. Bila menggunakan dollar AS, pihaknya bisa mendapat untung cukup tinggi bila nilai tukarnya melambung. Sementara, bila menggunakan mata uang rupiah, maka kepastian harga menjadi lebih jelas. Penjual tidak perlu repot-repot lagi menyesuaikan harga produk dengan perubahan kurs dollar AS setiap hari.
Meski demikian, untuk penjualan ke pelanggan, Martha mengaku seluruh transaksinya menggunakan rupiah. "Kalau ada bule pakai dollar kita minta mereka menukarkannya terlebih dahulu ke money changer," kata Martha.
Penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi penjualan kepada konsumen akhir juga diutarakan oleh Zuhdi, store manager dari salah satu outlet penjualan ponsel. "Kalau pakai dollar ribet, lebih mudah menggunakan rupiah," kata Zuhdi.
Di dalam menjual produknya, Zuhdi bilang semua daftar harga menggunakan mata uang rupiah. Penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi penjualan produk di outlet yang dikelolanya tersebut telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum kebijakan ini diterapkan.
Dalam pantauan KONTAN ke outlet penjualan elektronik yang lain di lokasi tersebut memang sudah mengunakan rupiah dalam transaksinya. "Kebijakan dari bos pakai rupiah, tidak ada transaksi pakai dollar AS," kata salah satu penjaga outlet lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News