Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menutup defisit pendanaan Asian Games 2018, Indonesian Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) gencar berburu sponsor.
Ketua Inasgoc Erik Tohir katakan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang berkomitmen jadi sponsor Asian Games 2018.
"Kalau dari perusahaan asing ada Tissot, Pocari Sweat, Grab nilai totalnya kira-kira US$ 40 juta," kata Erik kepada Kontan.co.id seusai meninjau renovasi GBK, Kamis (23/11). Jika dirupiahkan dengan kurs Rp 13.500 per dollar, duit dari sponsor asing mencapai Rp 540 miliar.
Selain perusahaan asing, beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun kata Erik akan jadi sponsor. Dia menyebut, dari BUMN Inasgoc akan dapat Rp 500 miliar dengan perincian berbentuk dana tunai sebesar Rp 350 miliar, serta berbentuk barang dan jasa Rp 150 miliar.
Secara total, kebutuhan anggaran penyelenggaraan Asian Games 2018 sendiri kata Erik capai Rp 5,6 triliun, nilai tersebut telah dipangkas sedemikian rupa dari usulan awal Rp 8,7 triliun.
"Kita konsisten dari usulan Rp 8,7 triliun lalu banyak penghematan jadi Rp 5,6 triliun. Tahun 2018 nanti, pemerintah akan kasih dana dan sisanya dari sponsor," sambung Erik.
Tahun depan, Inasgoc sendiri akan disuntik APBN sebesar Rp 1,8 triliun. Dana ini akan lebih banyak dipergunakan untuk operasional penyelenggaraan, sebab infrastruktur Asian Games 2018 ditargetkan rampung akhir tahun ini.
"Sarana prasarana mungkin selesai tahun ini, fokus 2018 untuk event, Inasgoc fokus untuk opening ceremony misalnya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.
Hingga saat ini Erik mengaku Inasgoc telah serap anggaran sebesar Rp 2 triliun yang telah dipergunakan misalnya untuk jebutuhan Informasi Teknologi (IT), promosi, Penyiaran, dan infrastruktur pertandingan seperti penghitung waktu pertandingan, papan skor elektronik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News