kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Apindo pilih kenaikan BBM ketimbang tarif listrik


Minggu, 06 Januari 2013 / 17:52 WIB
Apindo pilih kenaikan BBM ketimbang tarif listrik
ILUSTRASI. Di era media sosial, dekorasi rak buku yang keren dan estetik mulai marak. ANTARAFOTO/Maulana Surya/aww.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kali ini pengusaha seiya sekata dengan para buruh. Keduanya sepakat menolak rencana kenaikan tarif dasar listrik.
 
Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita menyatakan, kenaikan tarif dasar listrik bakal memberatkan pengusaha dan masyarakat umum termasuk buruh. "Dengan kenaikan tarif dasar listrik, maka banyak perusahaan yang akan menaikkan harga barang produksinya untuk menutupi membengkaknya ongkos produksi," ujar Suryadi kepada KONTAN, Minggu (6/1).

Suryadi mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik membuat beban pengusaha semakin berat karena sebelumnya harus menanggung kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Karena itu, dia mengimbau pemerintah menunda rencana kenaikan tarif listrik.

Sebaliknya, Apindo menyarankan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ketimbang tarif dasar listrik. "Kami justru mengusulkan kepada Pemerintah untuk menaikkan BBM ketimbang tarif dasar listrik yang sangat vital untuk proses produksi perusahaan," tambahnya.

Sebelumnya, para buruh juga menampik kenaikan tarif dasar listrik. Mereka beralasan kenaikan tarif setrum akan membuat kenaikan upah minimum menjadi sia-sia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×