kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Apindo pilih kenaikan BBM ketimbang tarif listrik


Minggu, 06 Januari 2013 / 17:52 WIB
Apindo pilih kenaikan BBM ketimbang tarif listrik
ILUSTRASI. Di era media sosial, dekorasi rak buku yang keren dan estetik mulai marak. ANTARAFOTO/Maulana Surya/aww.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kali ini pengusaha seiya sekata dengan para buruh. Keduanya sepakat menolak rencana kenaikan tarif dasar listrik.
 
Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita menyatakan, kenaikan tarif dasar listrik bakal memberatkan pengusaha dan masyarakat umum termasuk buruh. "Dengan kenaikan tarif dasar listrik, maka banyak perusahaan yang akan menaikkan harga barang produksinya untuk menutupi membengkaknya ongkos produksi," ujar Suryadi kepada KONTAN, Minggu (6/1).

Suryadi mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik membuat beban pengusaha semakin berat karena sebelumnya harus menanggung kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Karena itu, dia mengimbau pemerintah menunda rencana kenaikan tarif listrik.

Sebaliknya, Apindo menyarankan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ketimbang tarif dasar listrik. "Kami justru mengusulkan kepada Pemerintah untuk menaikkan BBM ketimbang tarif dasar listrik yang sangat vital untuk proses produksi perusahaan," tambahnya.

Sebelumnya, para buruh juga menampik kenaikan tarif dasar listrik. Mereka beralasan kenaikan tarif setrum akan membuat kenaikan upah minimum menjadi sia-sia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×