kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.814   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.270   15,83   0,25%
  • KOMPAS100 895   2,66   0,30%
  • LQ45 705   -2,48   -0,35%
  • ISSI 194   1,56   0,81%
  • IDX30 371   -2,04   -0,55%
  • IDXHIDIV20 449   -2,55   -0,57%
  • IDX80 101   0,10   0,10%
  • IDXV30 106   0,38   0,36%
  • IDXQ30 122   -1,26   -1,03%

Apindo dukung kenaikan harga BBM bersubsidi


Rabu, 02 April 2014 / 19:06 WIB
Apindo dukung kenaikan harga BBM bersubsidi
ILUSTRASI. 5 Kandungan Serum yang Sebaiknya Dihindari Pemilik Kulit Sensitif.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Banyak pihak yang menyarankan pemerintah Indonesia untuk melakukan kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan menaikkan harga jual BBM bersubsidi.

Besarnya subsidi BBM yang dikonsumsi dipandang sebagai masalah permanen yang menjadi beban Indonesia sejak beberapa tahun lalu. Saran tersebut diberikan guna menyehatkan fiskal Indonesia agar terhindar dari defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mendukung kenaikan harga jual BBM bersubsidi jika hal tersebut memang langkah mutlak yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka melakukan reformasi struktural dan reformasi energi.

"Kalau harus dinaikkan harga BBM, ya naikin dong. Kami pengusaha hanya mengikuti policy (kebijakan) pemerintah saja. Kami pasti setuju," ujar Sofjan di Gedung BI, Jakarta, Rabu (2/4).

Pengusaha Indonesia, menurut Sofjan, justru menunggu kepastian skenario pemerintah mengenai hal ini. Menurutnya, skenario pemerintah justru tidak ada satu pun yang terealisasi melainkan hanya wacana tanpa realisasi nyata.

"Dari dulu, bertahun-tahun, tidak ada skenario yang jadi satupun. Terlalu banyak wacana yang dibicarakan dan tidak dilakukan, sehingga lama-lama banyak pihak menjadi tidak percaya. Dan tidak ada jalan lain, pemerintah harus memperbaiki sektor riilnya dan membuat efisien," ujar Sofjan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×