Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17% (year-on-year/YoY) pada kuartal II-2025, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memberikan empat masukan strategis kepada pemerintah agar tren positif ini bisa berlanjut hingga akhir tahun dan berkesinambungan hingga 2029.
Ajib Hamdani, Analis Kebijakan Ekonomi Apindo mengatakan, pertumbuhan 5,17% memang menjadi indikator positif. Namun ia menilai capaian ini mengandung paradoks karena terjadi di tengah tren penurunan daya beli masyarakat.
“Apindo memberikan setidaknya empat masukan agar pertumbuhan ekonomi bisa sustain sampai akhir tahun untuk jangka pendek, dan sampai tahun 2029 untuk jangka menengah,” kata Ajib dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).
Baca Juga: Antara Statistik dan Realita Ekonomi
Empat Rekomendasi Strategis Apindo
- Penguatan Daya Beli Masyarakat
Pemerintah perlu mendorong penciptaan lapangan kerja (job creation) secara lebih agresif. Menurut Ajib, setiap kebijakan kementerian dan lembaga harus berorientasi pada peningkatan serapan tenaga kerja.
- Insentif Fiskal dan Moneter yang Tepat Sasaran
Kebijakan fiskal seperti percepatan restitusi pajak, PPN Ditanggung Pemerintah (DTP), dan relaksasi pajak untuk UMKM dinilai penting untuk menopang pertumbuhan. Dari sisi moneter, suku bunga kredit rendah perlu didorong khususnya bagi sektor padat karya.
- Deregulasi dan Penyederhanaan Izin
Apindo menekankan pentingnya regulatory streamlining untuk mempercepat layanan dan menyederhanakan perizinan. Ajib menyambut baik inisiatif pembentukan Kelompok Kerja Deregulasi oleh Kemenko Perekonomian yang melibatkan dunia usaha.
- Peningkatan Investasi Asing
Rasio Penanaman Modal Asing (PMA) dinilai masih bisa ditingkatkan, salah satunya dengan mendorong kemudahan berusaha (ease of doing business).
“Saat ini Indonesia masih di peringkat 73 dari 190 negara. Idealnya bisa naik ke posisi 40,” ungkap Ajib.
Ajib juga menilai momentum ratifikasi perjanjian dagang IEU-CEPA sebagai peluang untuk meningkatkan investasi Uni Eropa ke Indonesia melalui skema free trade agreement.
Baca Juga: Ini 3 Kejanggalan Laporan BPS Soal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12% Menurut Ekonom
Optimisme Dunia Usaha
Meski ada tekanan pada daya beli, Ajib optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 bisa mencapai target yang ditetapkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026.
“Pemerintah harus selalu menggandeng dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih sustain dan eskalatif ke depannya. Kolaborasi inilah yang terus didorong melalui konsep Indonesia Incorporated,” tegas Ajib.
Selanjutnya: DJP Bisa Blokir Akses Marketplace yang Mangkir Pungut Pajak
Menarik Dibaca: Kenali Ciri-ciri Kucing Rabies Sebelum Terlambat,Simak Penjelasannya Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News