kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APBN 2022 Catat Defisit 2,38% dari PDB


Selasa, 03 Januari 2023 / 14:54 WIB
APBN 2022 Catat Defisit 2,38% dari PDB
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mulai mencatat defisit. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, defisit APBN 2022 sebesar Rp 464,3 triliun atau sebesar 2,38% dari produk domestik bruto (PDB).

Sri Mulyanii mengatakan, jika dibandingkan dengan terget defisit pada Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022, total defisit yang ditetapkan mencapai Rp 840,2 triliun atau 4,5% dari PDB.

"Angka Rp 464,3 triliun ini jauh lebih rendah, hampir separuhnya sendiri dibandingkan tahun lalu yang defisitnya mencapai Rp 775,1 triliun, ini adalah penurunan sangat tajam defisit hingga 40%,"  tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (3/1).

Untuk diketahui, pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, Indonesia sempat mengalami defisit hingga Rp 947,7 triliun.  Jadi, Ia bilang, ini merupakan langkah konsolidasi fiskal yang sangat kredibel dan sangat kuat.

Baca Juga: Sri Mulyani: Perekonomian Global Sangat Brutal di Sepanjang Tahun 2022

"Kami berakhir di defisit yang sangat kecil, yaitu hanya 2,38%. Ini sudah di bawah 3% yang selama ini kita sampaikan," katanya.

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, keseimbangan primer RI juga mencatat penurunan menjadi Rp 78 triliun. Kondisi ini jauh lebih baik pada saat kondisi awal ketika APBN menjadi pelindung masyarakat dimana pandemi memukul secara luar biasa ekonomi dan masyarakat di tahun 2020 saat pandemi Covid-19.

"Ini menggambarkan APBN segera menyehatkan diri untuk kita selalu siap dijaga perekonomian dan masyarakat," katanya.

Seiring dengan kondisi tersebut, pembiayaan anggaran tercatat menurun 33,1% secara tahunan menjadi Rp 583,5 triliun, lebih rendah dari Rp 871,7 triliun pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×