CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Apakah tiga nama ini yang bakal isi kursi DKI-2?


Sabtu, 23 Agustus 2014 / 12:04 WIB
Apakah tiga nama ini yang bakal isi kursi DKI-2?
ILUSTRASI. KPK bakal menyerahkan data 134 pegawai DJP yang memiliki saham di 280 perusahaan


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tiga nama mencuat digadang-gadang menjadi bakal calon pendamping Basuki Tjahaja Purnama yang "otomatis" akan menjadi Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Joko Widodo, presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014. Dua nama di antaranya disebut bersaing ketat dalam jajak pendapat lewat media sosial.

"Tiga nama yang muncul adalah Boy Sadikin, Djarot Saiful Hidayat, dan Bambang Dwi Hartono," sebut Ketua Umum Forum Akademisi IT (FAIT) Hotland Sitorus, lewat siaran pers, Sabtu (23/8). 

Jajak pendapat untuk menilik "elektabilitas" ketiganya digelar FAIT pada 17 Agustus 2014 hingga 20 Agustus 2014 lewat jejaring sosial Facebook, dengan mengumpulkan perbincangan di 20 grup relawan.

"Didapatkan dua nama bakal calon yang bersaing ketat untuk mendampingi Ahok (nama panggilan Basuki), yaitu Djarot Saiful Hidayat dan Boy Sadikin," ujar Hotland.

Alasan responden

Menurut Hotland, responden yang menginginkan Boy Sadikin sebagai pendamping Basuki beralasan ingin menghadirkan kembali kepemimpinan ala mantan Gubernur DKI Ali Sadikin, peletak dasar pembangunan Jakarta seperti yang terlihat pada hari ini.

Adapun responden yang menginginkan Djarot, mantan  Wali Kota Blitar di Jawa Timur selama dua periode, adalah karena pengalaman dan prestasi selama dia mengelola kota tempat proklamator Soekarno dimakamkan itu.

“Namun wewenang pengajuan wagub pendamping A Hok sepenuhnya adalah hak kedua partai pengusung, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra," lanjut Hotland.

Meski demikian, ujar dia, masyarakat secara umum menghendaki figur pendamping Basuki ini berkriteria pekerja keras, melayani rakyat, bersih, jujur, tenang, berintegritas, dan dapat bekerja sama dengan Gubernur DKI. (Palupi Annisa Auliani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×