Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Jadi mungkin ini menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah untuk lebih bisa meningkatkan kapasitas testing sehingga jangkauan orang yang dites semakin luas dan bisa segera menjaring kasus positif segera melakukan isolasi dan tidak menjadi sumber penularan," kata Laura saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Ia mengatakan, berdasarkan prediksi Oxford University, kasus harian positif di Indonesia kemungkinan tujuh kali lipat dari sebelumnya atau rata-rata 44.000 kasus per hari. Laura berpendapat, hal ini bisa terjadi karena kapasitas pemeriksaan atau testing Covid-19 Indonesia yang dinilai belum maksimal.
"Karena memang kapasitas pemeriksaan kita masih dengan angka positivity rate di atas 10 persen. Per tanggal 9 Desember 2020, orang yang dites adalah 30.154 dengan angka positivity rate 19,85 persen," papar dia.
Baca Juga: Waspada penularan corona dari OTG, begini cara mencegahnya
Padahal, kata dia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan angka positivity rate kurang dari 5 persen. Laura khawatir, semakin banyak orang yang terpapar bisa berisiko meningkatkan jumlah kematian.
"Ini juga bisa meningkatkan beban dari tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan," ujar dia. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah memperbanyak testing di masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Epidemiolog: PR Pemerintah Tingkatkan "Testing""
Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Icha Rastika
Selanjutnya: Cara merawat bayi agar aman dari penularan corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News