kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota Komisi XI minta pemerintah antisipasi middle income trap


Kamis, 25 Juni 2020 / 15:21 WIB
Anggota Komisi XI minta pemerintah antisipasi middle income trap
ILUSTRASI. Bongkar muat di Terminal Peti Kemas (TPK) yang dikelola Pelindo 1.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

“Sampai dengan 2018, tren ekonomi Indonesia masih bergantung pada fluktuatifnya harga komoditas primer yang dipengaruhi penawaran dan permintaan pasar global. Oleh karenanya, dengan tren pelemahan harga komoditas global akibat pandemi ini, seharusnya dapat menjadi kesempatan Indonesia untuk memacu diversifikasi ekonomi dengan mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi daerah dan memanfaatkan keanekaragaman komoditas yang negara kita miliki,” tutur Puteri dalam keterangan resminya, Kamis (25/6).

Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini mengatakan bahwa selain akan mendorong kecepatan pemulihan ekonomi, strategi tersebut menjadi langkah penting untuk mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045.

Baca Juga: Proyeksi belanja modal Tunas Ridean (TURI) tahun ini capai Rp 476 miliar

“Harapannya, diversifikasi ekonomi dengan tidak hanya bergantung pada komoditas primer akan mampu menambah daya dorong perekonomian dan mendatangkan arus modal masuk (capital inflow) dan memperbaiki defisit transaksi berjalan (CAD). Dengan begitu, maka Indonesia perlahan mampu mengantisipasi middle income trap dan bergerak menuju tercapainya Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur di tahun 2045,” tutup Puteri

Sebagai informasi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI Senin (22/6), Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,5%-5,5% pada 2021 mendatang. Menurutnya, proyeksi pertumbuhan ini bisa menjadi titik balik bagi Indonesia pasca tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×