kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota Komisi IX DPR minta kartu prakerja dihentikan dan dialihkan jadi bansos


Minggu, 12 Juli 2020 / 18:46 WIB
Anggota Komisi IX DPR minta kartu prakerja dihentikan dan dialihkan jadi bansos
ILUSTRASI. Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mula


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay meminta agar Kartu Prakerja tahun ini dihentikan terlebih dahulu dan dana yang telah dianggarkan dialihkan menjadi bantuan sosial (bansos).

Dalam aturan Kartu Prakerja yang baru, Perpres 76 tahun 2020, disebutkan bahwa pelaksanaan program Kartu Prakerja selama masa pandemi Covid-19 bersifat bantuan sosial. Namun, Saleh menilai hal ini kurang tepat mengingat tujuan awal program kartu Prakerja bukan untuk bantuan sosial.

"Ini [Kartu Prakerja] tujuan awalnya bukan untuk bansos. Kenapa jadi bansos? bukan begitu maksudnya. Kalau dialihkan, benar-benar dialihkan," ujar Saleh kepada Kontan.co.id, Minggu (12/7).

Tak hanya itu, Saleh pun menilai dengan mengikuti pelatihan dalam program Kartu Prakerja, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) belum tentu bisa langsung mendapatkan pekerjaan.

Sementara, biaya pelatihan yang dianggarkan senilai Rp 1 juta per peserta. Artinya, bila target peserta sebanyak 5,6 juta, biaya untuk pelatihan sudah mencapai Rp 5,6 triliun. Menurut Saleh, angka tersebut sudah cukup besar untuk dialihkan menjadi bansos.

Baca Juga: PMO Kartu Prakerja pastikan penentuan platform bukan pengadaan barang dan jasa

"Kalau pelatihan itu dialihkan menjadi bantuan sosial, itu lebih bermanfaat, bukan hanya kepada masyarakat yang di-PHK, tetapiĀ  masyarakat yang membutuhkan bantuan. Anggaran itu kan besar," ujarnya.

Program pelatihan di masa pandemi Covid-19 pun dianggap tidak efektif. Pasalnya, bila dilakukan secara online sudah terdapat beragam kritik dari masyarakat, sementara pelatihan secara fisik pun sulit dilakukan karena physical distancing tetap harus dijalankan.

Melihat berbagai evaluasi yang sudah ada, Saleh berpendapat perlu dilakukan berbagai perbaikan terhadap Program Kartu Prakerja ini. Karena itu, sembari dilakukan perbaikan, dia menilai anggaran yang tersedia lebih baik didistribusikan ke masyarakat melalui bansos.

Mengingat sisa anggaran Kartu Prakerja masih besar, Saleh berpendapat dana tersebut akan bermanfaat pula dalam menggerakkan ekonomi.

"Presiden sendiri yang mengatakan bahwa program-program harus dikerjakan supaya masyarakat memiliki yang. Kalau masyarakat memiliki uang, mereka punya daya beli. Kalau mereka punya daya beli, pasar hidup, kalau pasar hidup, ekonomi berjalan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×