Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran bantuan sosial (bansos) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 membengkak, bila dibandingkan dalam APBN 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, total anggaran bansos pada tahun ini sekitar Rp 496 triliun, atau naik Rp 20 triliun dari Rp 476 triliun pada tahun 2023.
Berbagai program pun sudah ditetapkan pemerintah. Seperti contohnya, bantuan langsung tunai (BLT) pangan.
Baca Juga: Sekjen PDI-P: Anggaran Tiap Kementerian Dipotong 5% untuk Bansos
“Ini dikaitkan, upaya pemerintah dalam mengakselerasi penyelesaian kemiskinan ekstrem di tahun 2024,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, belum lama ini.
Menurut bendahara negara, ini salah satu yang terpenting untuk menjaga daya beli masyarakat. Apalagi, harga pangan sangat sensitif dalam menentukan kemiskinan masyarakat.
Setidaknya, dengan adanya BLT dari pemerintah, maka daya beli masyarakat tidak langsung terpukul akibat harga pangan yang masih befluktuasi.
Ia menambahkan, eksekutor dari berbagai program bansos yang diberikan oleh pemerintah pun beragam. Seperti, kartu sembako ada di bawah Kementerian Sosial, bantuan pangan pun berada di bawah Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Baca Juga: Mengapa Sri Mulyani Bintangi Sementara Anggaran K/L Senilai Rp 50 Triliun?
Hanya, ia menekankan kalau target dan anggaran masing-masing eksekutor sesuai dengan APBN 2024 yang sudah disusun oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Sri Mulyani juga menekankan, kalau pemerintah sudah memegang data masyarakat yang perlu uluran tangan.
Bukan hanya dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tetapi ada juga data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari hasil Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan data dari BKKBN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News