Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) di Rumah Tahanan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (9/4). Tidak jelas siapa atau partai apa yang dipilih Anas dalam pemilihan legislatif hari ini.
Ketika memasuki TPS, Anas yang ditahan di basement Gedung KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang itu, mengatakan, akan memilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jika ada nama SBY di surat suara.
"Kalau ada SBY, saya pilih," kata Anas kepada wartawan.
Sekitar 5 menit, Anas berada di bilik pemungutan suara. Seusai memasukkan surat suara ke kotak suara, Anas merahasiakan pilihannya.
"Biasanya orang dan partai yang saya pilih itu menang," kata Anas.
Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini kembali menyinggung SBY. "Masalahnya di daftar enggak ada ada nama Pak SBY, jadi enggak jadi saya milih," kata Anas.
Seusai diperiksa KPK, Senin (7/4/2014), Anas menyatakan bahwa dia menyerang SBY, bukan melancarkan kampanye hitam kepada Partai Demokrat. Menurut Anas, perlawanan ini merupakan respons atas sikap dan tindakan SBY kepadanya. Namun, dia enggan menjelaskan lebih jauh sikap dan tindakan seperti apa yang dilakukan SBY kepadanya.
Adapun Anas bukan satu-satunya tahanan yang melaksanakan pemilihan legislatif di Rutan KPK. Ada 22 tahanan yang memilih di TPS 21, Rutan KPK pagi ini.
Selain Anas, tampak pula mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang juga mantan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat. Baik Anas, Andi, maupun tahanan lainnya mengenakan baju tahanan KPK ketika mencoblos. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News