Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Siang ini kediaman rumah ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri sangat ramai. Sejumlah petinggi partai bergambar banteng hitam itu tampak hadir, termasuk calon presiden mereka yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko widodo.
Alunan suara rebana dan nyanyian sholawat terdengar nyaring menyambut kemunculan Megawati, keluar dari kediamannya, yang terletak di daerah Kebagusan, Jakarta Selatan itu. Sementara, di luar pagar rumah, yang juga tepat di halaman Tempat Pemungutan Suara (TPS), dua ekor kuda hitam kekar asal Belanda berdiri tegak.
Bukan tanpa alasan kuda-kuda itu berada di sana, karena begitu presiden ke lima Republik Indonesia itu keluar dari gerbang rumah, kerumunan massa yang berada di sana langsung terpecah. "Keberadaan kuda memang efektif untuk memecah masa," ujar Nurdin, Komandan Keamanan TPS dari kepolisian yang bertugas di sana.
Lebih lanjut, Nurdin menjelaskan total jumlah kuda pengaman yang disebar untuk pengamanan pemilu sebanyak 15 ekor. Menurutnya, berat masing-masing kuda itu mencapai dua kuintal.
Ia menjelaskan, keberadaan kuda-kuda itu memiliki jejak sejarah, karena pernah juga ditugaskan mengamankan gedung DPR/MPR tahun 1997 dan 1998 lalu. Keberadaan dua ekor kuda itu cukup menarik perhatian masyarakat, tak sedikit masyarakat sekitar yang berfoto atau sekedar mengusapnya.
Sementara itu, Megawati sendiri mencoblos di TPS depan kediaman rumahnya, didampingi oleh Jokowi, dan putra-putrinya, termasuk Puan Maharani, yang merupakan ketua tim pemenangan pemilu dari PDI-P.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News