kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Alasan BKF Belum Targetkan Rasio Perpajakan 2024 Tumbuh Dobel Digit


Senin, 12 Juni 2023 / 15:02 WIB
Alasan BKF Belum Targetkan Rasio Perpajakan 2024 Tumbuh Dobel Digit
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Memasuki 2023, Febrio menyampaikan bahwa sejumlah risiko yang akan menghantui perekonomian diperkirakan masih akan tinggi, terutama pada harga komoditas yang rendah dari 2022 lalu.

Sehingga, angka rasio perpajakan yang sebelumnya diusulkan sebesar 9,91% hingga 10,18% sudah dengan pertimbangan yang konservatif agar  bisa menjaga kredibilitas penerimaan pajak ke depannya.

“Sehingga kami harap ini bisa dipertahankan dulu. Nanti mungkin dalam pembahasan RAPBN ini bisa dipertajam bersama-sama,” tambahnya. 

Baca Juga: Tax Ratio Ditargetkan Capai 10,18% pada 2024, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah

Febrio meminta, agar pihaknya dan Banggar melihat kinerja penerimaan perpajakan hingga pertengahan tahun terlebih dahulu sehingga jika memang masih cukup bagus, maka pembahasan mengenai target rasio perpajakan bisa dilanjutkan.

“Kami menghargai optimisme itu dan ini memang akan kami terus kaliberasi itu. misalnya batas bawah, kita pegang dulu di 9,95%, lalu melihat Laporan sementara kemudian kita bisa kaliberasi bersama lagi,” imbuh Febrio. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×