kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Alasan BKF Belum Targetkan Rasio Perpajakan 2024 Tumbuh Dobel Digit


Senin, 12 Juni 2023 / 15:02 WIB
Alasan BKF Belum Targetkan Rasio Perpajakan 2024 Tumbuh Dobel Digit
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Memasuki 2023, Febrio menyampaikan bahwa sejumlah risiko yang akan menghantui perekonomian diperkirakan masih akan tinggi, terutama pada harga komoditas yang rendah dari 2022 lalu.

Sehingga, angka rasio perpajakan yang sebelumnya diusulkan sebesar 9,91% hingga 10,18% sudah dengan pertimbangan yang konservatif agar  bisa menjaga kredibilitas penerimaan pajak ke depannya.

“Sehingga kami harap ini bisa dipertahankan dulu. Nanti mungkin dalam pembahasan RAPBN ini bisa dipertajam bersama-sama,” tambahnya. 

Baca Juga: Tax Ratio Ditargetkan Capai 10,18% pada 2024, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah

Febrio meminta, agar pihaknya dan Banggar melihat kinerja penerimaan perpajakan hingga pertengahan tahun terlebih dahulu sehingga jika memang masih cukup bagus, maka pembahasan mengenai target rasio perpajakan bisa dilanjutkan.

“Kami menghargai optimisme itu dan ini memang akan kami terus kaliberasi itu. misalnya batas bawah, kita pegang dulu di 9,95%, lalu melihat Laporan sementara kemudian kita bisa kaliberasi bersama lagi,” imbuh Febrio. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×