Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Memasuki 2023, Febrio menyampaikan bahwa sejumlah risiko yang akan menghantui perekonomian diperkirakan masih akan tinggi, terutama pada harga komoditas yang rendah dari 2022 lalu.
Sehingga, angka rasio perpajakan yang sebelumnya diusulkan sebesar 9,91% hingga 10,18% sudah dengan pertimbangan yang konservatif agar bisa menjaga kredibilitas penerimaan pajak ke depannya.
“Sehingga kami harap ini bisa dipertahankan dulu. Nanti mungkin dalam pembahasan RAPBN ini bisa dipertajam bersama-sama,” tambahnya.
Baca Juga: Tax Ratio Ditargetkan Capai 10,18% pada 2024, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah
Febrio meminta, agar pihaknya dan Banggar melihat kinerja penerimaan perpajakan hingga pertengahan tahun terlebih dahulu sehingga jika memang masih cukup bagus, maka pembahasan mengenai target rasio perpajakan bisa dilanjutkan.
“Kami menghargai optimisme itu dan ini memang akan kami terus kaliberasi itu. misalnya batas bawah, kita pegang dulu di 9,95%, lalu melihat Laporan sementara kemudian kita bisa kaliberasi bersama lagi,” imbuh Febrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News