Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan kondisi UMKM saat pendemi Covid-19 ini belum sepenuhnya pulih, Sehingga perlu adanya dorongan dan bantuan dari pemerintah untuk UMKM yang berhenti melanjutkan usahanya.
Ikhsan mengatakan baiknya pemerintah menggunakan data yang dikumpulkan dari Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk stimulus dan digunakan untuk menjalankan program yang akan dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop, dan UKM).
Lebih lanjut, kata Ikhsan data tersebut bisa digunakan untuk menjalankan program Menkop, dan UKM seperti penyaluran kredit bagi UMKM yang membutuhkan pendanaan untuk memulai kembali usahanya. “Ini bisa di jadikan big data bagi pemerintah, silahkan pergunakan dengan baik untuk program-program kedepannya,” tegas Ikhsan, saat dihubungi Kontan.co.id, (29/6).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Pesat, Ekonomi Terguncang Hebat
Hingga saat ini hanya ada sekitar 30% sampai 40% UMKM yang bertahan.“Kemarin sempat 50%, tapi dengan adanya PPKM mikro orang masih meragukan dan tingkat daya beli masyarakat yang masih kurang juga menjadi faktor apakah akan membuka usaha kembali atau tidak,” kata Ikhsan.
Umumnya yang bertahan kebanyakan di bidang fesyen seperti baju dan celana. Selain itu Ikhsan juga mengatakan sektor pariwisata juga akan turut mempengaruhi pemulihan UMKM. Namun sayangnya karena pengetatan PPKM mikro kembali dilakukan, sektor pariwisata akan sulit untuk dibuka kembali.
Ikhsan berharap agar pemerintah memberikan pendanaan atau modal kerja dengan lebih mudah. Selain dia menghimbau agar protokol kesehatan lebih di perketat lagi, terutama di kerumunan seperti di pasar-pasar tradisional. Bagi yang tidak patuh harunya petugas pasarnya mengawasi lebih ketat agar tidak terjadi penularan Covid-19.
Selanjutnya: Melalui holding ultra mikro, UMKM bisa lepas dari jerat rentenir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News