Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti keberhasilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik dalam mendorong hilirisasi tembaga hingga mampu menghasilkan produk akhir berupa emas.
Menurutnya, hal tersebur menjadi tonggak sejarah baru bagi industri tambang di Indonesia.
Airlangga menyebut, di KEK Grasik misalnya berhasil melakukan hilirisasi tembaga hingga menghasilkan produk akhir, termasuk price metal recovery, yang mampu memproduksi emas sebanyak 60 ton per tahun.
Baca Juga: Target Investasi Capai Rp 31,6 Trilun, Enam KEK Ini Belum Lapor Perkembangan
"Oleh karena itu, kisah sukses Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik, di mana kita dapat melakukan hilirisasi tembaga, termasuk menghasilkan produk akhir, price metal recovery, yang dapat menghasilkan emas 60 ton per tahun," ujar Airlangga dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12).
Airlangga mengungkapkan bahwa sejak 1967 hingga 2024, kontribusi emas yang dihasilkan dari operasi tambang Freeport untuk produksi dalam negeri hampir nihil. Sebagian besar hasil tambang dikirim ke luar negeri, seperti Spanyol dan Jepang, untuk diolah kembali.
Baca Juga: Investasi Kumulatif Kawasan Ekonomi Khusus Rp 220,6 Triliun hingga September 2024
"Anda dapat bayangkan bahwa dari tahun 1967 hingga 2024, dari Freeport, kami menghasilkan emas hampir nol. Jadi, produksi tembaga itu bisa menghasilkan 30 ton. Jadi, 30 ton itu dibagi antara Spanyol dan Jepang. Jadi, kali ini untuk pertama kalinya emas bisa diproduksi di Gresik sebanyak 60 ton," pungkasnya.
Selanjutnya: Ikan Bandeng dan Cabai Keriting Naik, Cek Harga Pangan Terkini di NTT Senin (9/12)
Menarik Dibaca: 25 Twibbon Hari HAM Sedunia 2024 yang Diperingati Setiap 10 Desember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News