Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengakui pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 akan tertekan karena merebaknya kasus Covid-19 terlebih varian delta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, adanya peningkatan kasus ini membuat pemerintah terpaksa melakukan pembatasan aktivitas sehingga inilah yang bisa menekan kegiatan ekonomi.
“Tingkat kasus aktif di kuartal III-2021 ini naik di atas 500 ribu sehingga kami masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bahkan pada Agustus 2021. Ini menekan mobilitas,” ujar Airlangga, Kamis (5/8) via video conference.
Baca Juga: Positifnya data ekonomi domestik tidak kuat mengangkat rupiah hari ini
Dengan adanya pembatasan aktivitas ini, harapannya pemerintah mampu menekan kasus aktif di bawah 200 ribu kasus, sehingga pembatasan bisa dilonggarkan, perekonomian bisa digenjot ke arah positif lagi dan pada kuartal IV-2021 pertumbuhan bisa bergerak lebih dari 5% yoy.
Untuk itu, selain menerapkan pembatasan aktivitas, pemerintah juga meminta disiplin protokol kesehatan terus ditingkatkan, testing dan tracing masif, isolasi terpusat, dan intensifikasi vaksinasi minimal 2 juta per hari pada kuartal II-2021.
Sementara di hilir, pemerintah akan berusaha untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit, memastikan kecukupan tenaga kesehatan, dan mengamankan ketersediaan oksigen dan obat-obatan.
“Harpaannya, dengan tingkat pengendalian pandemi tersebut maka pada kuartal IV-2021 kasus aktif bisa dikendalikan turun ke kisaran 100 ribu per hari sehingga kepercayaan dan kegiatan ekonomi bisa pulih lagi,” tambahnya.
Namun, hingga kini di pertengahan kuartal III-2021, Airlangga mengaku masih mencari kapan momentum yang pas untuk bisa mendorong mobilitas masyarakat lagi.
Selanjutnya: Ekonomi kuartal II-2021 tumbuh tinggi karena baseline tahun lalu yang jeblok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News